Bisnis.com, PEKANBARU - Provinsi Riau diminta mengalihkan pembangunan properti, khususnya ruko dan perumahan dan beralih membangun sawah atau pertanian untuk meningkatkan produksi bahan pangan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencananaan Nasional Sofyan Djalil mengatakan hampir semua daerah tidak memperhatikan konsep pembangunan mendasar.
"Jangan sampai sawah dijadikan perumahan lagi," katanya saat menghadiri acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Provinsi Riau di Pekanbaru, Rabu (20/4/2016).
Dia meminta lahan yang sudah menjadi irigasi tidak dialih-fungsikan ke sektor properti. Karena hal tersebut banyak ditemukan di Riau. Pemprov Riau diminta bijak untuk menentukan titik lokasi pembangunan persawahan dan pertanian.
Bappenas meminta Pemprov Riau dapat melakukan pembangunan dengan merata untik mendukung perekonomian. Kerja sama antara dinas dan tidak mengedepankan ego masing-masing dinas sangat diharapkan.
"Seperti pembangunan sawah. Dinas PU yang bangunkan irigasi. Dinas Pertanian yang cetak sawah sekaligus bibit-bibitnya. Sementara, Dinas Kehutanan memastikan bahwa ada Daerah Aliran Sungai di lokasi tersebut," sambungnya.
Provinsi Riau menargetkan produksi padi mencapai 407.000 ton padi. Produksi padi pada tahun ini diprediksi bakal menurun dari tahun sebelumnya akibat bencana banjir yang menengelamkan 3.000 ha sawah pada awal tahun.
Namun, Pemprov telah mengupayakan untuk meminta bantuan pemerintah pusat untuk memberikan bantuan bibit cadangan nasional.
Selain padi, Pemprov Riau tengah mengupayakan komoditas sagu agar diekspor untuk meningkatkan ekspor bahan pangan.