Bisnis.com, SURABAYA—Sepanjang masa liburan panjang 5–8 Mei 2016, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite di Jawa Timur meningkat hingga 59% di atas rerata konsumsi normal.
Area Manager Communication & Relation Pertamina Jatimbalinus Heppy Wulansari mengatakan konsumsi pertalite di Jatim biasanya 991,7 kiloliter per hari. Kali ini naik tajam menjadi 1.577 kiloliter setiap hari.
“Kenaikan terutama terjadi di kota-kota jalur dan tujuan wisata,” tuturnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (10/5/2016).
Kenaikan konsumsi tersebut diakibatkan tingginya aktivitas masyarakat dalam berpergian. Hal ini membawa konsekuensi logis terhadap kebutuhan BBM untuk transportasi ikut meningkat.
Berdasarkan data Pertamina diketahui kenaikan tinggi terjadi di beberapa lokasi wisata, seperti Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Batu) sebesar 54% menjadi 51,2 kiloliter per hari.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasuruan (Kota Pasuruan dan Kabupaten Pasuruan) meningkat 79% ke level 28 kiloliter per hari. Sedangkan di Kabupaten Banyuwangi naik 88% dari konsumsi normal menjadi 76,8 kiloliter per hari.
“Selain Pertalite, kenaikan konsumsi BBM juga terjadi pada pertamax sebesar 26% dibandingkan rata-rata normal,” ucap Heppy. Untuk premium dan solar cenderung normal. Premium ada di kisaran 9.000 KL per hari dan solar 5.036 KL per hari.
Menurut Heppy, kenaikan konsumsi BBM dapat terlayani dengan baik karena Pertamina telah menyiapkan antisipasi sebelumnya. Perseroan juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melancarkan penyaluran BBM, terutama terkait waktu pengiriman dan titik-titik rawan kemacetan.
“Tingginya konsumsi Pertalite ini menunjukkan animo masyarakat terhadap Pertalite semakin bagus dan semakin luasnya penyebaran Pertalite,” kata Heppy.
Di Jatimbalinus penjualan pertalite terus bertumbuh. Kini ada 567 SPBU yang menyediakan pertalite dengan penjualan sebesar 1.218 KL per harinya. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan saat awal diluncurkan pada Mei 2015 sebesar 152 KL di 33 SPBU di Surabaya.