Bisnis.com, PADANG—Pemerintah daerah diminta memperkuat ikon wisata masing-masing daerah guna branding untuk memudahkan penjualan ke mancanegara sehingga optimal mendorong kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ikon wisata suatu daerah akan memudahkan penjualan, karena bisa fokus dalam strategi promosi, dan memudahkan diingat secara luas oleh masyarakat.
“Sumbar misalnya, perlu ada ikon wisatanya, apakah Mandeh, apakah yang lain,” katanya dalam diskusi Strategi Pemasaran Pariwisata wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) di Padang, Kamis (12/5).
Dia mengatakan sektor pariwisata merupakan industri yang paling murah dan paling mudah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, sektor pariwisata menyumbang 9,8% terhadap PDB dunia. Sedangkan di Tanah Air sektor travel and tourism menyumbang 9,6% terhadap pembentukan domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2015 atau berkontribusi US$82,4 miliar.
Begitu juga dengan perolehan devisa negara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Bahkan sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar keempat setelah minyak dan gas, batubara, dan CPO.
Sumbangan devisa sektor pariwisata tahun lalu mencapai US$12,578 juta meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya US$11,166 juta.
Menpar menjelaskan kunjungan wisman ke Indonesia tahun lalu meningkat 10,3% menjadi 10,40 juta dari tahun sebelumnya 9,43 juta.
Peningkatan itu lebih tinggi dari negara tetangga Malaysia yang mengalami penurunan kunjungan 15,7% dan Singapura yang hanya meningkat 0,9%.
“Kita masih kalah dari Thailand yang tumbuh 20,4%. Sementara untuk Asean hanya tumbuh 5,1% dan total dunia naik 4,4%,” katanya.
Arief sepakat mendorong sinergisitas promosi wisata wilayah Sumbagut, meliputi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, dan Kepulauan Riau.
Menurutnya, masing-masing wilayah di kawasan Sumbagut memiliki potensi wisata yang besar, seperti Sumut dengan Danau Toba, Sumbar dengan berbagai kekayaan kuliner dan panorama alam.
Begitu juga Aceh dengan potensi wisata halal, Kepri dengan potensi wisata belanja dan Riau.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan pemerintah setempat memprioritaskan pengembangan sektor pariwisata mengingat besarnya potensi yang dimiliki serta wilayah Sumbar yang minim sumber daya migas dan batubara.
“Semua daerah di Sumbar memiliki potensi wisata yang potensinya besar, makanya kami prioritaskan pariwisata untuk menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Meski memiliki potensi besar, Irwan mengakui daerah itu belum mampu menggarapnya secara optimal.
Namun, dia yakin secara bertahan dengan keseriusan semua pihak, potensi yang ada bisa dikembangkan.
Diskusi yang diikuti kepala daerah serta pelaku industri pariwisata di wilayah Sumbagut itu menyepakati sinergi bersama promosi dan pengembangan wisata kawasan.
Masing-masing kepala daerah a,l Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, dan Plt Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menandatangi kesepakatan sinergi.
Sinergi Sumbagut, Menpar Minta Tiap Daerah Perkuat Ikon Wisata
Pemerintah daerah diminta memperkuat ikon wisata masing-masing daerah guna branding untuk memudahkan penjualan ke mancanegara sehingga optimal mendorong kunjungan wisatawan asing ke Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
25 menit yang lalu
Ekonom: Harusnya Pengusaha Lebih Takut PPN 12% dibanding UMP 6,5%
2 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
2 jam yang lalu