Berproduksi Sejak 1971, Sharp Electronic Catat Total Investasi Rp3,9 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA - Sharp Electronics Indonesia mencatat total investasinya di Indonesia senilai Rp3,9 triliun, termasuk Pabrik baru televisi LED Sharp berkapasitas produksi 60.000 unit per bulan atau 720.000 unit per tahun yang resmi beroperasi hari ini Rabu (18/5/2016).

Presiden Direktur Sharp Electronics Indonesia Fumihiro Irie mengatakan Sharp mulai memproduksi televisi di Indonesia pada 1971 dengan jenis tv tabung hitam putih.

"Perusahaan ini terus berkembang dengan menghasilkan peralatan listrik rumah tangga (home appliances) dan industri audio video, di antaranya televisi, lemari es, freezer dan mesin cuci," katanya pada acara peresmian pabrik baru televisi PT Sharp Electronics Indonesia di Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/5/2016).

Pabrik baru televisi LED Sharp ini berkapasitas produksi 60.000 unit per bulan atau 720.000 unit per tahun. Hingga saat ini, nilai investasinya mencapai Rp3,9 triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.756 orang. Sedangkan pabrik baru ini menciptakan penambahan tenaga kerja sebanyak 1.856 orang.

"Kami juga akan terus berinovasi memenuhi selera konsumen. TV LED Sharp dilengkapi fitur audio atau sistem speaker karena konsumen di Indonesia menyukai TV sebagai hiburan yang komplet," ujarnya. Kandungan lokal produk Sharp Electronics Indonesia telah mencapai 40% dengan melibatkan sebanyak 15 perusahaan komponen lokal.

Peresmian pabrik baru televisi Sharp dilakukan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin. Turut hadir Direktur Industri Elektronika dan Telematika Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Zakiyudin, Kepala Dinas Disperindag Jawa Barat Hening Widiatmoko dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi Kabupaten Karawang Hanafi.

"Dengan keberhasilan Sharp Electronics Indonesia dalam mengembangkan industri dan terus menambah investasinya di Indonesia, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara pilihan yang menarik dan tepat untuk berinvestasi," kata Menperin.