Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menawarkan pembangunan jalan tol Padang–Bukittinggi kepada investor asal negeri Panda, China Harbour Engineering Company (CHEC) dengan investasi sebesar Rp1,2 triliun.
Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman (Prasjaltarkim) Sumbar Suprapto mengatakan pemda setempat menawarkan investasi pembangunan jalan tol Padang – Bukittinggi hingga batas Riau.
“Untuk tol Padang–Bukittinggi di segmen Duku–Sicincin sepanjang 27 km dibutuhkan anggaran Rp1,2 triliun,” ujarnya seusai menggelar pertemuan dengan perwakilan CHEC di Padang, Kamis (9/6/2016).
Dia mengatakan pemda setempat membutuhkan investor untuk menggarap investasi infrastruktur berupa pembangunan jalan tol Padang – Bukittinggi, karena membutuhkan anggaran besar.
Suprapto menyebutkan saat ini untuk segmen Duku–Sicincin pembebasan lahan masih dalam proses, dan tersisa 9 km dari total 27 km lahan yang belum dibebaskan.
Menurutnya, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang perkapalan, kontainer, pembangunan jalan, kereta, dan bandara itu sudah menyatakan minat untuk menggarap jalan tol di Sumbar, dan akan meninjau lokasi tol sebelum mengucurkan investasi. “Kami harapkan China Harbour Engineering Co tertarik dan mau investasi pembangunan jalan tol di Sumbar,” ujar Suprapto.
Selain tol, dia juga menawarkan investasi pembangunan jalur kereta api short cut Padang – Solok untuk mengikuti konektivitas kereta Trans Sumatra. Sebelumnya, pembangunan ruas tol Padang – Bukittinggi sepanjang 80 km diperkirakan menelan biaya hingga Rp8 triliun.
PT Hutama Karya yang sebelumnya direncanakan akan mengerjakan proyek tersebut menilai pembangunan tol Trans Sumatra ruas Padang – Bukittinggi terbilang mahal, karena volume kendaraan yang bakal melewati jalan tol tersebut juga lebih rendah dibandingkan tol-tol di Jawa.
Selain itu tentu saja kontur tanah di daerah itu yang berbukit, sehingga untuk menghubungkan ruas jalan diperlukan pembangunan terowongan atau jembatan besar.
Sementara itu, Hutama Karya memprioritaskan pengerjaan empat ruas dari total 23 ruas tol yang melewati sembilan provinsi dengan 15 ruas koridor utama dan delapan ruas pendukung, sepanjang total 2.048 kilometer di Pulau Sumatra.
Empat ruas yang sudah mulai dikerjakan itu adalah Medan–Binjai sepanjang 16,8 km, Palembang–Indralaya 22 km, Bakauheni–Terbanggi Besar 150 km, dan Pekanbaru–Dumai 135 km.