Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) bakal memajukan pengerjaan proyek pembangkit listrik yang bisa dipindahkan atau mobile power plant dan pembangkit listrik terapung atau vessel power plant.
Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan dari sisi perencanaan pembangunan mobile power plant (MPP) dan vessel power plant (VPP) seharusnya pada 2019.
"Namun, ini pembangunan akan ditarik ke depan, ke 2016-2017," ujarnya usai mengikuti Rapat Kabinet Terbatas di Kantor Presiden, Rabu (22/6/2016).
Dia mengungkapkan ada sekitar 2.000 megawatt MPP dan VPP yang akan dimajukan agar sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar pemadaman di wilayah yang kurang pasokan listrik bisa berhenti.
Sofyan menilai pembangunan MPP memang tidak membutuhkan waktu pengerjaan yang lama dan bisa diselesaikan dalam jangka waktu 6-7 bulan.
Dengan adanya proyek pembangkit MPP dan VPP itu, lanjutnya, memang akan mengubah bauran energi untuk pembangkit melalui pemanfaatan energi gas sebagai bahan bakar.