Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menilai kawasan transmigrasi berpeluang menjadi pusat ekonomi baru jika potensi alamnya dikelola dengan baik.
Menteri Desa dan PDTT Marwan Jafar mengatakan sebelum ditetapkan menjadi kawasan transmigrasi, terlebih dulu dipastikan bahwa lokasi tersebut memiliki potensi ekonomi yang tinggi.
“Kawasan transmigrasi adalah cerminan daerah-daerah produktif. Hanya saja daerah-daerah tersebut masih terisolasi sehingga terlihat seperti tidak punya masa depan. Padahal potensi alamnya sangat tinggi jika dikelola,” ujarnya seperti dikutip dari halaman Kementerian Desa dan PDTT, Selasa (28/6/2016).
Menurutnya, terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi sebelum menetapkan sebuah lokasi menjadi kawasan transmigrasi, pertama memastikan lahan clear and clean (tidak bermasalah secara hukum), layak huni, layak berkembang, dan layak usaha.
Dia mengungkapkan sebelum diberangkatkan, calon transmigran juga diberi pelatihan terlebih dulu sesuai dengan potensi kawasan transmigrasi yang akan dituju. Pelatihan tersebut, lanjutnya, disesuaikan dengan potensi wilayah setempat.
Contohnya, kalau potensinya di bidang perkebunan maka pelatihan soal mengelola perkebunan, sedangkan jika potensinya ada di laut maka pelatihan menyangkut pengelolaam hasil laut.
Marwat mencontohkan potensi lahan yang akan dikembangkan untuk program transmigrasi di wilayah perbatasan negara yakni di Kalimantan dan berada di kawasan hutan produksi tetap (HP). Wilayah ini, jelasnya, memiliki tanah yang subur, sehingga akan sangat produktif untuk dikelola.
Contoh lainnya misalnya kawasan transmigrasi di Paguyaman Pantai Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo yang kayak akan hasil laut sehingga, transmigrasi di kawasan ini pun menggunakan konsep nelayan.
“Lokasi ini berada di kawasan pantai yang sangat potensial untuk pengembangan pola nelayan tangkap ikan dan budidaya. Pokoknya asal dikelola saja dengan baik, potensi alam di kawasan transmigrasi ini akan sangat menghasilkan. Bahkan bisa jadi pusat-pusat ekonomi baru,” ujarnya.
Namun, Marwan mengakui jika kesuksesan program transmigrasi di sebuah kawasan sangat bergantung pada kreatifitas dan daya juang transmigran. Oleh sebab itu, dia meminta transmigran dan penduduk di kawasan transmigrasi, agar saling bekerja sama mengembangkan potensi ekonomi setempat.
“Transmigran yang sudah ditempatkan di sebuah kawasan itu bukan transmigran lagi, tapi sudah membaur menjadi penduduk setempat. Tidak ada perbedaan antara penduduk asli dan transmigran,” ujarnya.