Bisnis.com, JAKARTA—Roadmap waralaba masih berada dalam tahap pembahasan awal dan diperkirakan baru rampung tahun depan. Direktur Bina Usaha Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fetnayeti mengatakan pembahasannya belum akan selesai dalam waktu dekat lantaran melibatkan banyak pihak, termasuk kementerian lain. Rencana pembuatan peta jalan waralaba sudah muncul sejak 2015.
“Mungkin tahun ini pembahasan secara garis besar dan finalisasi pada 2017,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (13/7/2016). Nantinya, roadmap itu akan membahas strategi pengembangan waralaba di Indonesia di tengah besarnya jumlah waralaba asing yang masuk. Poin lainnya adalah bagaimana agar lebih banyak waralaba Indonesia yang masuk ke negara lain alias go international.
Menurut Kemendag, jumlah waralaba lokal sekarang hanya 30-40 waralaba sedangkan waralaba asing mencapai sekitar 290 waralaba. Dari jumlah itu, sebagian besar berskala kecil dan menengah. Sementara, waralaba asing lebih unggul dalam hal dana dan pengetahuan. “Kami ingin dorong dan lihat sektor-sektor mana yang potensial untuk bertumbuh selain kuliner. Padahal, yang lokal ini skill-nya sebenarnya bagus,” tambah Fetnayeti.
Saat ini, Kemendag masih terus melanjutkan kerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dalam membuat pelatihan bagi para pewaralaba lokal. Pelatihan tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun dengan jangka waktu sekitar 10 bulan dan diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Ketua Umum AFI Anang Sukandar menyebutkan beberapa kota yang sudah dilibatkan adalah Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Banjarmasin, dan Palembang.
Rata-rata pesertanya berjumlah 30-40 waralaba. Dia mengharapkan dengan adanya panduan pengembangan yang jelas jumlah waralaba asli Indonesia bisa bertambah sampai 5 kali lipat dalam 5 tahun.