Bisnis.com, JAKARTA - PT WIKA Beton Tbk., anak usaha PT Wijaya KaryaTbk., menunda rencana pembangunan pabrik beton baru di Kalimantan Timur tahun ini. Keputusan itu diambil lantaran emiten berkode saham WTON tak melihat adanya tanda-tanda perbaikan harga komoditas batu bara.
Investor relations WTON Yushadi mengungkapkan dengan anjloknya harga komoditas batu bara berdampak pada lesunya pembangunan infrastruktur di wilayah itu sehingga perseroan mengurungkan niat untuk melakukannya.
“Tetap ada opsi untuk dibangun , tapi tidak tahun ini. Kalau sekarang akan percuma kami bangun jika tidak ada demand-nya. Karena pertimbangannya tidak hanya untuk 2-3 tahun. Kalau di situ ada yang masih bisa dikirim lewat pulau Jawa. Kecuali kalau memang permintaannya tinggi sekali, ” katanya kepada Bisnis, Senin (18/7/2016)
Sebelumnya perseroan tercatat telah membeli tanah seluas 26 hektare di Kariangau, Kalimantan Timur dengan nilai tanah sekitar Rp15 miliar. Lokasi yang berdekatan dengan muara sungai dan juga akan memudahkan distribusi beton pracetak.
Perseroan berharap dengan didirikannya pabrik beton pracetak yang semula diperkirakan memproduksi sekitar 100.000-200.000 ton/tahun akan dapat mengambil pasar untuk pembangunan kereta api dan pengembangan pertambangan di sana.
Meski menunda pembangunan pabrik beton di wilayah itu, Yushadi mengungkapkan, perseroan tetap melakukan ekspansi pembangunan pabrik beton di Subang pada tahun ini. Nilai nvestasi pabrik baru diperkirakan mencapai Rp250 miliar yang akan menambah kapasitas produksi mencapai 200.000—300.000 ton/per tahun.
“Secara keseluruhan total produksi kami sekarang bisa mencapai 250 juta ton/ tahun. Menginggat permintaan produk precast di wilayah Jabodetabek dan Bandung masih sangat tinggi, kami alihkan ke situ,” imbuhnya.
Saat ini Yushadi menuturkan perseroan tengah menyelesiakan tahap memperoleh perizinan dari pemda setempat dan sedang meninjau beberapa aspek yang diperlukan sebelum memutuskan membeli lahan.
Manajemen akan menggunakan kas internal ditambah dengan sisa dana Initial Public Offering (IPO) untuk pengembangan usaha pabrik baru ini. Adapun menurut catatan perseroan, sejak melakukan IPO dua tahun lalu, dana IPO perseroan hingga Juni tahun ini telah terserap sebesar 83,3%.
Kehadiran pabrik baru itu menjadi pabrik kedua belas WTON selain di Binjai, Lampung Tegineneng, Lampung Bakauheni, Bogor, Karawang, Majalengka, Boyolali, Pasuruan, Makassar, CLT Batam, Wika Kobr Karawang, ditambah lagi Pabrik Pemecah Batu di Cigudeg, Palu dan Lampung Selatan.