Bisnis.com, KEDIRI - PT BISI International Tbk., memperbesar pasar benih di luar negeri dengan meningkatkan ekspor ke negara kawasan. Kontribusi pasar internasional ditargetkan mencapai 40% dari total penjualan pada 5 tahun ke depan.
Presiden Direktur BISI Jemmy Eka Putra mengatakan permintan benih pasar luar negeri cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.
"Terutama pasar India dan China cukup besar permintaan benih cabai dan mentimun. Kami akan pacu ekspor kesana," ujarnya di sela-sela penadatanganan kontrak penjualan benih dengan buyers China dan India di Pare, Kediri, Selasa (2/8/2016).
Kurniawan Wibowo, International Product Development Manager BISI, mengatakan saat ini pasar internasional perseroan sekitar 15%-20% yang didominasi oleh kawasan Asia.
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan pasar internasional akan ditingkatkan menjadi 30%-40%. "Pemintaan benih internasional cukup besar, terutama di kawasan Asia," terangnya.
Dia menyampaikan nilai penjualan benih perseroan saat ini senilai US$5 juta atau setara Rp65 miliar (kurs Rp13.500 per dolar AS) per tahun. Penjualan itu, sambungnya, terbesar di China dan India.
"India itu permintaan benih cabai mencapai 9 ton per tahun dari produksi benih cabai kita sekitar 10 ton per tahun. Memang kebanyakan ekspor untuk benih cabai," tuturnya.
Selain itu, India sebagai pengimpor benih mentimun yang mencapai 8 ton per tahun dari produksi BISI 10 ton per tahun.
Sementara itu, China merupakan pengimpor terbesar untuk benih semangka yang mencapai 2 ton per tahun, selain benih cabai dan mentimun.
Pada kesempatan itu customer India dan China meneken kontrak pembelian benih cabai. Ada sekitar 100 costumer yang hadir dalam penandatanganan kontrak.
Selain India dan China, hadir juga perwakilan customer dari Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Jaya Kumar, perwakilan costumer India, mengatakan benih dari BISI kualitas sangat unggul dibandingkan dengan negara kawasan. "Dibandingkan dengan benih negara seperti China dan Thailand, benih dari BISI sangat bagus," ujarnya.
PENJUALAN BISI
Penjualan benih BISI hingga semester I/2016 mencapai Rp743 miliar, tumbuh 23,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurut Jemmy, target penjualan benih perseroan pada tahun ini sebesar Rp1,7 triiun. Kendati belum mencapai separuh dari target, dia optimistis bakal tercapai. "Karena musim tanam biasanya datang pada semester akhir. Jadi permintaan benih besar. Terutama jagung," ujarnya.
Hingga semester I/2016 jagung memberikan kontribusi penjualan sebesar 33,8%. Kemudian diikuti pestisida dan holtikultura. Tahun ini kontribusi penjualan jagung ditargetkan mencapai 40%-45%, sedangkan pestisida 35% dan sisanya benih holtikultura.