Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha jasa ekspres mendukung pemerintah membangun sejumlah bandara perintis di Sumatra Utara untuk meningkatkan konektivitas berbasis teknologi informasi.
Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo), Budi Paryanta mengatakan era marketing digital saat ini membuat Indonesia harus beradaptasi di bidang jasa kurir. Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia adalah jangkauan sarana transportasi yang hanya berada di kota-kota besar.
“Oleh sebab itu, dengan semakin banyaknya keterbukaan akses transportasi di pedalaman atau kota-kota perintis, tentu hal ini menjadi kabar baik bagi pelaku jasa kurir dan logistik untuk bisa menyampaikan kirimannya secara lebih cepat dan tepat di pulau-pulau lain,” ujar Budi kepada Bisnis, Rabu (24/8/2016).
Budi menjelaskan, pembangunan transportasi udara saat ini bukan hanya untuk mengoneksikan antartransportasi. Pemerintah juga harus mengembangkan konektivitas untuk menambah wisatawan ditunjang dengan jaringan telekomunikasi yang kuat. Hal ini dikarenakan semakin tingginya permintaan barang dari e-commerce.
“Hal lain yang masih harus dikembangkan pemerintah adalah masalah interkoneksi jaringan telekomunikasi (ICT) yang akan mendorong pertumbuhan pasar digital di Indonesia,” jelasnya.
Budi mengatakan pihaknya sangat ingin dilibatkan oleh pemerintah dalam membahas infrastruktur kebandaraan menyusul peningkatan keterisian kargo seiring dengan maraknya bisnis e-commerce.
Misalnya saja, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah barang yang dimuat melalui Bandara Soekarno Hatta pada Januari 2015 mencapai 16.909 ton, sedangkan periode yang sama Januari tahun ini mencapai 16.746 ton atau mengalami penurunan sekitar 0,96% akibat low season.
BPS juga mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari-Februari 2016 mencapai 12,1 juta orang, naik 19,39% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 10,2 juta orang.
Pada saat bersamaan, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan maskapai nasional dan asing mencapai 2,4 juta orang, naik 9% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Saat ini pemerintah memang tengah membangun juga mengembangkan sejumlah bandara di luar pulau Jawa. Salah satunya adalah Bandara Silangit dan Bandara Sibisa di Sumatera Utara. Pasalnya, pemerintah tengah memperpanjang landasan pacu Bandara Silangit di Tapanuli Utara dan Bandara Sibisa di Toba Samosir.
Menteri Koordinator bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pengembangan dua bandara itu untuk mendukung kawasan pariwisata Danau Toba untuk mencapai target 1 juta wisatawan. Oleh sebab itu landasaran Bandara Silangit akan diperpanjang menjadi 2.650 meter dan lebar 45 meter.
"Bandara Sibisa akan diperpanjang 2.250 meter karena kita mesti mengakomodasi Boeing 737-500," sambungnya.
Perpanjangan landas pacu itu dikerjakan guna mengokomodasi pesawat jenis Boeing 737-800 bisa mendarat atau terbang dari bandara tersebut. Saat ini ukuran landas pacu bandara tersebut baru 2.400 x 30 meter.