Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan waterfront city atau kota tepi laut terus digenjot sebagai salah satu upaya mewujudkan Kota Cerdas Berkelanjutan.
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Agusta Ersada mencontohkan salah satu daerah yang dianggap berpotensi mengembangkan kota tepi laut adalah Tangerang Selatan, karena kota tersebut memiliki sembilan situ dan lima sungai.
Dia mengatakan untuk mengembangkan kota tepi laut, perlu mempertimbangkan beberapa prinsip yaitu perencanaan yang mempertimbangkan citra, identitas, dan nilai-nilai serta budaya lokal.
Prinsip lainnya adalah pengembangan kawasan dengan mempertimbangkan nilai manusia, sosial, ekonomi, dan pengendalian pembangunan kawasan dengan mempertimbangkan daya dukung lingkungan ekologisnya.
Selain itu, menurutnya, konsep kota tepi laut juga akan diterapkan di Kota Seribu Sungai yaitu Banjarmasin. Konsep tersebut diterapkan dengan tujuan memaksimalkan potensi sungai sebagai jalur transportasi, objek wisata, dan melestarikan budaya masyarakat Pasar Terapung di Sungai Barito.
Agusta menyampaikan bahwa saat ini Kementerian PUPR juga tengah melakukan perencanaan dan desain dari National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) sebagai tata kelola dan komunitas cerdas berkelanjutan, juga Kanal Banjir Timur.
“Salah satu contoh aplikasi kehidupan cerdas berkelanjutan yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR saat ini adalah pemanfaatan Kanal Banjir Timur atau KBT sebagai showcase koridor infrastruktur hijau,” katanya seperti yang dikutip dari keterangan resmi pada Jumat (23/9/2016).
Selain sebagai pengendalian banjir, KBT dapat berfungsi sebagai konservasi air, koridor ruang terbuka hijau (RTH), transportasi air dan dermaga, pariwisata, kawasan perniagaan, dan pelabuhan.