Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Segera Dialog dengan Pemerintah Soal Inflasi

Bank Indonesia akan berdialog dengan pemerintah untuk melihat pengendalian inflasi di 2017 dengan fokus ke bahan pangan dan kenaikan harga listrik.
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi
Kantor Bank Indonesia di Jakarta/Reuters-Iqro Rinaldi

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia akan berdialog dengan pemerintah untuk melihat pengendalian inflasi di 2017 dengan fokus ke bahan pangan dan kenaikan harga listrik. 

Gubernur BI Agus D.W Martowardojo meyakini laju inflasi pada tahun depan masih akan sejalan dengan target 4%±1% kendati ada pencabutan subsidi pengguna listrik dengan daya 900 volt ampere bagi golongan rumah tangga. 

Bank sentral memperkirakan penyesuaian tarif listrik itu berdampak ke inflasi sekitar 0,8%-1,1%, tapi masih sejalan dengan target inflasi 2017 sebesar 3%-5%.

“Hari Senin [27/9] kita akan melakukan berdialog dengan pemerintah.  Kita lihat bahwa inflasi  2017 itu akan ada di 4% +-1%. Kenaikan harga listrik kembali sudah disikusikan dan ini penting sekali nanti dikoordinasikan antara pemerintah dengan BI  untuk waktunya yang tepat,” katanya, di Jakarta, Jumat (23/9/2016).

Menurutnya, penyesuaian harga yang ditentukan oleh pemerintah itu dilakukan saat inflasi sedang rendah, atau kala musim panen sehingga tidak berdampak pada inflasi nasional. Namun, dia tetap mendukung rencana pemerintah untuk mengalihkan subsidi yang diarahkan dalam bentuk bantuan tepat sasaran.

Pada kajian inflasi di Agustus 2016, dia melihat perlunya koordinasi lanjutan tim pengendalian inflasi karena beberapa daerah masih mengalami tekanan dari biaya angkutan udara. Daerah dengan jumlah penerbangan terbatas pada hari libur nasional berpotensi naik dan menekan inflasi.

“Ini tentu kita harapkan dalam koordinasi BI dan pemerintah serta pemerintah daerah. Hal ini bisa diperbaiki,” ucapnya.

Selain itu, Agus juga mengharapkan adanya anggaran khusus di pemerintah daerah untuk penyelenggaraan operasi pasar. Kegiatan itu diyakini dapat meredam gejolak kenaikan harga menjelang momentum hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal, termasuk saat pergantian tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper