Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cuaca Buruk, Nelayan Lebak Merugi

Jumlah ikan yang masuk di tempat pelelangan ikan di Kabupaten Lebak, Banten, menurun akibat tangkapan ikan nelayan menurun sebagai dampak dari cuaca buruk di Perairan Samudera Hindia.
Ilustrasi: Nelayan tradisional mengangkat ikan dalam keranjang sebelum dibawa ke daratan di muara sungai Alue Naga, Banda Aceh, Rabu (8/6)./Antara
Ilustrasi: Nelayan tradisional mengangkat ikan dalam keranjang sebelum dibawa ke daratan di muara sungai Alue Naga, Banda Aceh, Rabu (8/6)./Antara

Bisnis.com, LEBAK - Cuaca yang sedang tidak bersahabat memukul pendapatan nelayan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Jumlah ikan yang masuk di tempat pelelangan ikan di Kabupaten Lebak, Banten, menurun akibat tangkapan ikan nelayan menurun sebagai dampak dari cuaca buruk di Perairan Samudera Hindia.

"Kami merugi selama satu bulan terakhir karena tangkapan ikan berkurang sekitar 50 persen," kata Dudung, 55, nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Senin (10/10/2016).

Menurut dia, menurunnya hasil tangkapan ikan tersebut karena faktor cuaca buruk yang melanda Perairan Samudera Hindia.

Gelombang cukup tinggi disertai hujan dan tiupan angin yang menyebabkan ikan-ikan mengalami migrasi ke daerah lain.

Akibat menurunnya tangkapan ikan, kata dia, dirinya pulang ke rumah terpaksa dengan tangan kosong.

Apalagi, saat ini memasuki musim terang bulan sehingga tangkapan ikan mengalami kesulitan.

"Kami saat ini terpaksa menambatkan kapal di TPI Binuangen," katanya.

Ia mengatakan, dirinya jika melaut dipastikan mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp4 juta.

Biaya tersebut untuk membeli bahan bakar solar dan minuman serta makanan.

"Kami melaut satu kapal dengan 12 orang, jika tangkapan ikan banyak tentu pulang ke rumah bawa uang Rp250 ribu bersih setelah dipotong pemilik kapal dan retribusi," ujar Dudung.

Begitu juga Saman, 45, seorang nelayan TPI Bayah Kabupaten Lebak mengatakan saat ini kebanyakan nelayan tidak melaut karena tangkapan cukup menurun drastis akibat angin kencang disertai gelombang tinggi.

Cuaca buruk yang melanda pesisir Bayah sudah berlangsung satu bulan lebih sehingga berdampak terhadap pendapatan.

"Kami saat ini belum berani melaut, selain tangkapan menurun juga berisiko kecelakaan laut akibat cuaca buruk itu," ujarnya.

Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Amhad Hadi, mengatakan, selama cuaca buruk kini pemasukan retribusi TPI Binuangen turun drastis.

Selama ini, nelayan pesisir Kabupaten Lebak hanya cukup bertahan hidup karena tangkapan ikan makin berkurang.

Bahkan, sekarang ini juga banyak nelayan menganggur karena biaya operasional dengan penghasilan tidak sebanding.

Saat ini, gelombang Perairan Samudera Hindia berpeluang mencapai 4,0 meter sehingga ikan-ikan sulit ditemukan.

"Saya berharap cuaca membaik lagi dan nelayan kembali melakukan aktivitas melaut," katanya.

Dia menyebutkan, produksi normal pendapatan TPI Binuangen dari retribusi pelelangan ikan Rp24 juta per bulan, namun sekarang turun 50 persen.

Dia menyebutkan berkurangnya produksi ikan di TPI Binuangeun tentu mengakibatkan harga ikan berbagai jenis mengalami kenaikan seperti ikan cumi semula Rp18 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu/kg dan kue semula Rp30.000 kini naik Rp45.000/Kg.

Begitu pula ikan tenggiri papan, sebelumnya Rp38 ribu/kg menjadi Rp44 ribu/kg, ikan pari dari Rp9 ribu/kg naik menjadi Rp11 ribu/kg, dan ikan bawal hitam dari Rp20 ribu/kg menjadi Rp24 ribu/kg.

Sebagian besar kapal nelayan TPI Binuangeun, kata dia, rata-rata berkapasitas 3-5 gross ton (GT).

"Jika normal tangkapan ikan bisa mencapai 10 ton per hari," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper