Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Perhubungan menutup Bandara Ilaga Puncak Papua hingga 14 Oktober 2016 pukul 09.00 WIT, menyusul adanya pesawat jenis Grand Caravan PK-LTV milik Asian One yang tergelincir di landas pacu.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo mengatakan tidak ada korban dalam insiden pesawat tergelincir itu. Meski begitu, pesawat yang memuat bahan sembako tersebut mengalami beberapa kerusakan.
“Kemungkinan pesawat tergelincir karena cuaca berkabut dan konsisi runway yang licin. Oleh karena itu, saya mengimbau seluruh pilot agar tidak melalukan pendaratan di Bandara Ilaga apabila cuaca tidak mendukung,” katanya, Kamis (13/10/2016).
Suprasetyo menambahkan saat ini pesawat yang tergelincir dijaga Satgas Korps Pasukan Khas karena sayap kiri pesawat terlihat mengeluarkan avtur. Selain itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi juga tengah melakukan investigasi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai panjang landas pacu Ilaga saat ini masih belum memadai. Oleh karena itu, Kemenhub akan segera memperpanjang landas pacu menjadi 1.600 meter.
“Saya melihat sendiri kondisi runway Ilaga masih kurang panjang, dan tentunya ini menjadi concern Kemenhub untuk segera dibangun. Bandara ini harus dikembangkan agar guna mendukung masyarakat di Kabupaten Puncak," ujarnya.
Sekadar informasi, bandara yang dikelola Unit Penyelenggaraan Bandar Udara (UPBU) Kemenhub tersebut memiliki landas pacu sepanjang 600x18 meter dan luas terminal sebesar 120 meter persegi.
Bandara juga dilengkapi fasilitas listrik seperti solar cell dan genset dengan kapasitas sebesar lima KVA. Selain fasilitas listrik, Kemenhub juga menyediakan fasilitas keamanan, seperti metal detector.
PESAWAT TERGELINCIR: Kemenhub Tutup Bandara Ilaga Puncak Papua Hingga 14 Oktober
Kementerian Perhubungan menutup Bandara Ilaga Puncak Papua hingga 14 Oktober 2016 pukul 09.00 WIT, menyusul adanya pesawat jenis Grand Caravan PK-LTV milik Asian One yang tergelincir di landas pacu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Linda Teti Silitonga
Topik
Konten Premium