Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat produksi minyak dalam negeri sempat menyentuh angka 838.757 barel per hari pada 17 Oktober 2016.
Pencapaian tersebut melampui produksi minyak sesuai dengan target anggaran pemerintah belanja Negara (APBN) sebesar 830.030 barel per hari dan target APBN-P yang sebesar 820.000 barel per hari.
Sementara itu, rerata produksi minyak Indonesia pada September mencapai 840.194 barel per hari, dan rerata produksi tahunan sebesar 834.607 barel per hari.
Adapun, harga minyak Indonesia (Indonesian crude price/ICP) pada September tercatat US$42,17 per barel. Harga tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya dengan rerata ICP US$41,11 per barel. Sementara, rerata ICP Januari-September 2016 adalah US$37,88 per barel atau masih lebih rendah dibandungkan dengan asumsi APBNP 2016 yang US$50 per barel dan APBNP sebesar US$40 per barel.+
Kemudian, terkait harga Referensi OPEC, basket data 17 Oktober 2016 mencatat sebesarUS$48,22 per barel. Data WTI tanggal 17 Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 0,82% menjadi US$49,94 per barel dari hari sebelumnya. Sedangkan ICE Brent pada 17 Oktober 2016 mengalami penurunan sebesar 0,83% menjadi US$51,52 per barel dari hari sebelumnya.
Turunnya harga minyak tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah rig di Amerika Serikat (AS), produksi OPEC, dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global .