Bisnis.com, JAKARTA – PT Lapindo Brantas melakukan shut-in terhadap sumur Tanggulangin (TGA) 5 menyusul kebocoran pada pipa penyalur distribusi menuju ke gas plant yang ada TGA 3.
Meski melakukan shut in (mematikan fungsi sumur secara manual), perusahan tersebut menjamin pasokan untuk jargas bagi warga tidak terganggu karena langsung dialihkan ke sumur TGA 1 dan TGA 2.
“Meski ada sumur yang terpaksa shut-in, pasokan untuk program jargas tidak terganggu. Kami pasok gas dari sumur lain. Kami saat ini sedang bersiap memperbaiki pipa yang bocor agar sumur TGA 5 segera berproduksi kembali,” kata Vice President Operation PT Lapindo Brantas Inc. Harsa Harjana dalam siaran pers, Minggu (23/10/2016).
Sebelumnya, Pertagas sedang menuntaskan program jargas sekitar 3.850 sambungan rumah (SR) untuk warga Tanggulangin, Sidoarjo. Gas program jargas itu diambilkan dari sumur Lapindo Brantas yang ada di Tanggulangin.
Harsa menjelaskan, pipa yang bocor ada di bawah aliran sungai yang mengalir di Desa Kalidawir. Dugaan sementara, pipa yang bocor ada pada bagian ujung pipa di bawah air sungai, tepatnya pada kedalaman 2 meter dari dasar sungai.
“Diduga, kebocoran itu akibat ada timbunan air yang terbawa gas pada bagian pipa yang berbentuk ‘U’. Karena itu, kami tidak akan memperbaiki pipa lama yang ada di bawah sungai. Tetapi mengganti dengan pipa baru dan memindahkan posisinya menjadi di atas sungai,” kata Harsa Harjana.
Harsa menjelaskan, kebocoran pipa itu terjadi pada 15 Oktober, tepatnya sekitar pukul 22.00. Saat itu, ada warga Kalidawir yang melihat adanya gelembung dan air memancar bersama endut dari sungai.
"Karena pipa yang bocor ada di dasar sungai muncul buble dan semburan air bersama endut dari dasar sungai yang terbawa gas yang mencari jalan keluar," kata Harsa.