Bisnis.com, PEKANBARU— Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung Sagu Riau Go Internasional dengan mengembangkan kawasan industri pengelohaan di provinsi itu.
“Industri pengolahan sagu harus dibangun di Riau agar semakin udah dipasarkan di pasaran internasional,” kata Airlangga sat berada di Pekanbaru, belum lama ini.
Dia menilai komoditas sagu Riau berpotensi untuk dikembangkan untuk diekspor ke luar negeri dan dikonsumsi untuk daerah sendiri.
Permintaan sagu di luar negeri masih cukup tinggi. Industri pengolahan sagu juga dibutuhkan petani lokal Riau agar lebih mudah menjualkan sagunya ke daerah sendiri.
Airlangga mengatakan pihaknya dan pihak Pemerintah Provinsi Riau perlu mencari investor untuk pembangunan industri tersebut. Investor bisa memanfaatkan luasnya wilayah Riau atau menmanfaatkan tiga kawasan industri, yaitu Kawasan Industri Dumai,
Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Kuala Enok. Pemerintah daerah diminta untuk tidak mempersulit investasi.
Senada dengan hal itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah AAGN Puspayoga mengatakan Riau harus mampu bersaing dengan industri pengolahan sagu negara asing. Apalagi, Riau juga mengincar pasar negara Asia Timur, seperti Tiongkok dan Jepang.
“Pelaku usaha kuliner tidak boleh kalah dari pelaku usaha kuliner asing, terutama di negeri sendiri,” katanya saat berada di Pekanbaru.
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) akan terus mendorong pangan lokal, seperti sagu untuk naik kelas dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan mempromosikan aneka kuliner lokal ke tingkat yang lebih tinggi.
Ketua Umum APJI Ayu Mulyadi mengatakan Indonesia memiliki kekayaan kuliner dan pangan lokal yang sangat banyak dengan cita rasa yang tinggi, namun umumnya masih dikelola secara sederhana dan menjadi konsumsi masyarakat setempat.
Kuliner lokal juga umumnya masih dikelola dalam skala usaha kecil dan menengah (UKM) sehingga perlu mendapat perhatian banyak pihak.
“Kami akan terus mendorong dan membantu UKM-UKM kuliner lokal agar bisa naik ke tingkat nasional dan menjadi bagian dari industri pariwisata,” ujarnya saat pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) ke-3 di Pekanbaru.
APJI juga bersama Pemprov Riau menampilkan 369 makanan dan penganan berbahan dasar sagu dan mampu memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Pameran penganan sagu di gelar di Halaman Kantor Gubernur dalam acara Festival Kuliner Sagu Riau Menyapa Dunia.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sagu meruapakan makanan khas Riau yang disajikan untuk memancing wisatawan dari mancanegara. Riau menargetkan 100.000 wisatawan asing per tahun.
“Sagu dipromosikan untuk menndukung potensi pariwisata Riau,” katanya.
Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau, provinsi ini merupakan salah satu daerah sentra produksi sagu terbesar di Indonesia dengan total produksi mencapai 246.000 ton per tahun.
Daerah sentra perkebunan sagu terdapat di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Namun, konsumsi sagu di Riau dan Indonesia masih relatif kecil. Sagu umumnya hanya dikonsumsi untuk makanan di restoran, hotel bukan makanan sehari-hari.
Namun, sagu bisa dijadikan bahan untuk pelaku usaha UMKM di bidang kuliner. Airlangga mengatakan pertumbuhan industri kuliner mencapai 8% per tahun.
Untuk meningkatkan permintaan sagu di daerah sendiri, Riau juga berupaya meningkatkan konsumsi sagu ke warga setempat. Badan Penelitian Pengembangan tengah berupaya agar sagu dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti beras untuk masyarakat Riau.
“Masyarakat cenderung bergantung dengan beras. Tata niaga beras yang sering mengalami kendala berdampak kepada perekonomian. Kami berupaya agar masyarakat Riau beralih mengkonsumsi sagu sebagai makanan pokok,” kata Kepala Balitbang Riau Arbaini.
Riau Kembangkan Pengolahan Sagu
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendukung Sagu Riau Go Internasional dengan mengembangkan kawasan industri pengelohaan di provinsi itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P. & Dadan Muhanda
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu