Bisnis.com, PEKANBARU - Investasi Riau 2017 diharapkan tidak lagi dihambat oleh kawasan hutan karena draf Rencana Tata Ruang dan Wilayah akan disahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada akhir tahun ini.
"Dalam dua bulan ini, RTRW akan segera disahkan. Jadi, tidak akan ada lagi kendala investasi yang terhambat RTRW," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Senin (7/11/2016).
Andi Rachman, sapaan akrab Gubernur Riau itu, menyebutkan masalah RTRW ini sangat berdampak kepada realisasi investasi di daerah itu. Sejumlah investor asing dan dalam negeri menunda investasi senilai Rp22 triliun, karena dibatasi kawasan hutan.
Andi Rachman mengatakan tidak hanya Dumai, sejumlah investasi di Kabupaten lainnya juga terhambat. Tahun lalu, pencapaian investasi Riau hanya mencapai Rp11 triliun jauh dari target Rp18,5 triliun
Meski investasi terhambat, Andi mengatakan Riau sudah bisa melanjutkan pembangunan infrastruktur nasional, seperti pembangunan jalan tol Trans-Sumatra dan jalur kereta api. Selama ini, pemerintah beserta DPRD setempat tidak bisa mengeluarkan regulasi karena masih berada di kawasan hutan.
Data terakhir, realisasi investasi Riau mencapai Rp10,44 triliun pada Semester I/2016. Realisasi tersebut akan bertambah sekitar Rp5 triliun pada Kuartal III/2016. Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya menggaet investor di sisa akhir tahun ini.
Pemerintah Provinsi Riau mengajukan 1,1 juta ha kawasan hutan yang akan dibebaskan. Pemerintah Daerah berharap Kementerian Lingkungan Hidup tidak lagi menunda pengesahan RTRW agar realisasi investasi dapar digenjot.
Selain itu, Pemprov Riau juga mengharapkan Kementerian terkait untuk mendukung pengesahan RTRW dan menggenjot realisasi investasi.
Terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri Riau Juniaedianto Rachman mengatakan tahun depan Riau menatap optimis dunia investasi. Dia mengatakan sejumlah investor telah membidik potensi pereknomian Riau sejak lama. "Terutama tiga kawasan industri di Dumai, Tanjung Buton dan Kuala Enok," kata Juni.
Juni mengatakan pihaknya juga ikut mendorong realisasi invesyasi Riau padatahun depan. Kadin juga berharap realisasi investasi di Riau bisa bertambah pada tahun depan.
Pemeritah daerah juga diminta komitmen untuk mempermudah pemberian izin, sebagaimana yang telah diterapkan beberapa tahun belakangan.
Riau saat ini masih fokus untuk mengembangkan industri hilir CPO dan Minyak bumi yang merupakan sektor unggulan. Riau memiliki total produksi CPO terbesar di Indonesia dengan 9 juta ton per tahun.
Riau memiliki delapan blog migas, yaitu Blok Kampar, Siak, Rokan, Lirik, Langgak, Malaka, Selat Oanjang dan Coastal Plain Pekanbaru.