Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah meyakini hasil pemilihan presiden Amerika Serikat tidak mempengaruhi ekonomi domestik terlebih negara Paman Sam itu menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pemilu di AS tidak akan memberikan kejutan di luar ekspektasi pasar yang mana Hillary Clinton diprediksi memenangkan kursi nomor satu di pemerintahan.
Data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor nonmigas ke Amerika Serikat pada September 2016 menempati urutan pertama mencapai US$1,36 miliar, disusul China sebesar US$1,35 miliar dan Jepang US$1,11 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 33,28% terhadap ekspor nonmigas.
"Hubungan ekonomi kita dengan AS kan baik. AS malah menjadi mitra utama ekspor kita. Tapi kita lihatlah dalam waktu besok, mestinya sih enggak ada kejutan," katanya, di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan pasar global telah menyiapkan diri untuk menerima hasil pilpres AS sehingga gejolaknya dapat ditekan. Ketidakpastian yang berasal dari luar negeri juga telah diantisipasi pemerintah sehingga pengolahan perekonomian ke depan akan melihat potensi semua sektor pendorong pertumbuhan.
"Prinsipnya, yang ketidakpastian yang berasal dari luar negeri, apakah itu dampak kebijakan dari Federal Reserve atau dari sisi pemilu di negara maju, di negara lain, kita tentu dari sisi pengolahan perekonomian akan melihat semua sektor," ucapnya.