Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AGRIBISNIS: Jadi Lumbung Pangan Nasional, NTB Surplus Beras 700Ribu Ton Tiap Tahun

Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional oleh pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan NTB memiliki potensi sumber daya lahan pertanian yang cukup luas baik lahan sawah maupun bukan sawah.
Beras/JIBI-Dedi Gunawan
Beras/JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, MATARAM - Provinsi Nusa Tenggara Barat ditetapkan sebagai salah satu lumbung pangan nasional oleh pemerintah pusat. Hal ini dikarenakan NTB memiliki potensi sumber daya lahan pertanian yang cukup luas baik lahan sawah maupun bukan sawah. 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB Husnul Fauzi mengatakan, setidaknya ada sekitar 600ribu -700ribu ton surplus beras yang dimiliki oleh NTM setiap tahunnya.

"Saat ini NTB mampu memproduksi sekitar 1,3 juta ton beras, sementara untuk konsumsi sekitar 500 ribu ton beras itu sudah termasuk dengan wisatawan yang masuk ke sini," ujar Husnul kepada Bisnis.com saat ditemui Bisnis.com dikantornya, Mataram, Senin (14/11/2016).

Surplus tersebut, lanjut Husnul dikirimkan ke provinsi lain yang mengalami defisit beras seperti NTT dan juga Bali. Selain itu, beras dari NTB juga dikirim hingga ke Papua. 

Lebih lanjut, Husnul mengatakan sejak 2009 hingga 2015, terjadi penambahan lebih dari 30ribu hektare lahan sawah yang terjadi karena alih fungsi. Sebelumnya pada 2009 tercatat lahan yang tersedia sebanyak 227ribu hektare menjadi 256ribu hektare pada 2015. 

Luas lahan sawah di NTB sebesar 256.229 hektare yang dimanfaatkan untuk penanaman padi dan palawija sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan lahan.

Husnul menambahkan, meskipun saat ini NTB sudah mengalami surplus beras, namun lahan yang sebelumnya ditanami padi tidak boleh digantikan untuk menanam tanaman lain seperi jagung. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

"Tidak boleh karena beras sudah surplus lantas kita kurangi lahannya untuk ditanami yang lain. Kita harus menjaga juga untuk kebutuhan nasional. Jangan sampai produksi beras ini turun. Justru kita harus berupaya untuk meningkatkan produksi jagung kita," ujar Husnul. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper