Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyambut terbentuknya Dewan Bisnis Indonesia-Singapura (Indonesia-Singapore Business Council) setelah pertemuan bilateral pimpinan dua negara di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam jumpa pers di sela Indonesia Economic Forum 2016 di Jakarta, Selasa (15/11/2016), mengatakan dirinya juga ikut dalam pertemuan tersebut.
Tom, sapaan Thomas, bercerita saat bertemu Perdana Menteri Lee Hsien Loong, pemimpin negara itu menyebut Singapura sudah punya "business council" dengan hampir seluruh negara Asia Tenggara, kecuali Indonesia.
"Mengejutkan karena dengan Indonesia juga tidak ada. Saya bercanda 'Mungkin karena kita terlalu dekat, terlalu terhubung jadi tak sempat membuatnya',"katanya.
Menurut Tom, ia berharap kerja sama tersebut dapat mempererat hubungan bisnis kedua negara. Kerja sama tersebut juga penting karena kedua negara dapat mendiversifikasi tujuan ekspor dan portofolio industri. Ia juga meyakini kerja sama tersebut dapat membuka peluang terciptanya industri baru.
Salah satu kerja sama yang disoroti Tom yakni di bidang ekonomi digital. Menurut dia, Singapura telah berhasil menarik investor digital dunia untuk bermarkas di negeri singa, seperti Google, Facebook hingga studio film ternama.
Indonesia, lanjut dia, bisa ikut memanfaatkan peluang tersebut, terutama untuk bidang usaha digital yang masih memerlukan banyak sumber daya manusia (labor based).
"Layanan digital sendiri dibagi beberapa kategori, ada yang 'high end', canggih dan ada yang 'labor based'. Nah yang 'labor based' ini tidak cocok di negara mahal seperti Singapura, makanya banyak ekonomi digital yang 'labor based' pindah ke Batam," katanya.
Dengan memanfaatkan Batam sebagai titik industri digital Singapura, tentu akan meningkatkan perekonomian kedua negara.
"Anak-anak muda akan pindah dari Jawa ke Batam untuk ambil peluang kerja bikin 'Star Wars'. Tentu itu keren sekali," katanya.
Sementara di bidang pariwisata, Indonesia bisa memanfaatkan Singapura yang telah menjadi hub internasional untuk mempromosikan wisata unggulan.
"Kami ada destinasi indah seperti Belitung, Danau Toba yang cuma 30 menit dari Singapura. Itu tentu bisa memperluas opsi yang ditawarkan ke turis Singapura. Meski tentu yang pertama kita harus merevitalisasi bandara dan pelabuhan kita," terang Tom.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Semarang, Senin (14/11), PM Lee mengangkat lima isu kerja sama saat pertemuan bilateral.
Selain membentuk sebuah asosiasi bisnis Indonesia-Singapura untuk meningkatkan hubungan bisnis antarkedua negara, Singapura juga mengajukan kerja sama di bidang pencegahan terorisme.
PM Lee juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di lima bidang yakni investasi di kawasan Batam, Bintan, Karimun, serta kawasan lain di daerah Indonesia, termasuk Kawasan Industri Kendal yang akan segara dibuka.
Kemudian, kerja sama di bidang pariwisata dengan peningkatan jumlah arus wisatawan antarkedua negara, termasuk membuka jalur pelayaran kapal pesiar.
Berikutnya, peningkatan kerja sama di sektor energi dengan berkontribusi dalam proyek 35.000 MW di Indonesia.