Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nasional untuk canangkan gerakan menanam cabai.
"Terlalu cengeng kita, kalau harga cabai naik saja kita teriak-teriak, kita harus mulai menanam per rumah tangga, habis masak kalau masih ada sisa biji cabai buang saja di tanah atau tanam di pot, nanti juga menghasilkan," kata Amran Sulaiman ketika mengisi acara Jambore PKK Nasional pada Rabu (30/11/2016), di Ancol, Jakarta.
Ia mengatakan telah memberikan sebanyak 10 juta bibit cabai kepada seluruh perwakilan PKK yang hadir untuk mewakili daerahnya masing-masing.
Hal ini ia dorong lantaran cabai merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Dan juga jumlah anggota PKK serta ibu-ibu daerah yang mencapai 160 juta. "Dari 160 juta ibu-ibu di kali saja katakanlah hasilnya banyak, kan tinggal dikalikan cabainya per rumah tangga," ucap Amran.
Selain itu ia juga mengimbau jika ada waktu dan lahan, maka bisa disisipkan dengan menanam sayuran lainnya di dekat rumah, misalnya, kangkung.
Selanjutnya ia menjelaskan bahwa pada kondisi saat ini, pertanian di Indonesia sekarang adalah tidak ada impor beras tahun ini, kemudian bawang juga tidak impor, serta komoditas jagung impor turun sebesar 60% karena keadaannya masih sulit, dan juga menjelaskan bahwa bawang bahkan sudah mulai ekspor.
"Saya minta kepada ibu-ibu agar menjadi penggerak di daerah masing-masing, tanamkan jiwa kerja keras, apalagi jika hasil panennya bagus itu juga buat keuntungan keluarga masing-masing, saya yakin jika ini semua berjalan, tidak ada lagi keluhan dan demo mengenai ketimpangan harga pertanian," ujarnya.
GERAKAN TANAM CABAI: Jangan Cengeng Harga Naik, Tanam di Pekarangan, Kata Mentan
Terlalu cengeng kita, kalau harga cabai naik saja kita teriak-teriak, kita harus mulai menanam per rumah tangga, habis masak kalau masih ada sisa biji cabai buang saja di tanah atau tanam di pot, nanti juga menghasilkan, kata Amran Sulaiman ketika mengisi acara Jambore PKK Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
13 jam yang lalu