Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengingatkan pentingnya meningkatkan daya saing global pelaku usaha ikan hias karena potensi di Indonesia hingga seribuan spesies.
"Potensi ikan hias Indonesia yang mencapai lebih dari 1000 spesies baik air tawar maupun air laut, menjadikan kita salah satu produsen dan eksportir terbesar," kata Slamet Soebjakto dalam rilis di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
Apalagi, menurut Slamet, ikan hias laut Indonesia cukup banyak diminati oleh para peminat atau pemilik hobi baik di tingkat lokal maupun internasional.
Untuk mendukung ketersediaan ikan hias air laut tersebut, KKP telah menugaskan Unit Pelaksana Teknis di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya untuk melakukan produksi dan perekayasaan teknologi budidaya ikan hias laut.
Hal tersebut, lanjutnya, dilakukan di sejumlah tempat seperti di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, BPBL Lombok dan BPBL Batam.
Dia juga menyatakan, target produksi ikan hias pada tahun 2017 sebesar 2,1 milyar ekor, memerlukan kerjasama dan sinergi antara pemerintah dan pemangku kepentingan ikan hias Indonesia.
"Budidaya ikan hias secara umum, telah menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan. Tidak perlu lagi menangkap dari alam atau bahkan merusak ekosistem untuk mendapatkan ikan hias," katanya.
Selain itu, ujar dia, budidaya ikan hias adalah salah satu solusi untuk peningkatan perekonomian bangsa yang berkelanjutan, dan mendukung kedaulatan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagaimana diwartakan, KKP juga menyatakan produksi ikan hias dari tahun ke tahun terus melejit dari 945,3 juta ekor pada tahun 2011 mencapai sekitar 1 miliar ekor pada 2015 atau meningkat sebanyak 9 persen per tahun.
"Ikan hias baik dari air tawar maupun air laut Indonesia, sangat diminati oleh pasar, baik pasar domestik, regional dan bahkan internasional," kata Direktur Jenderal Budidaya Perikanan KKP Slamet Soebjakto, Senin.
Menurut dia, keanekaragaman hayati yang sangat kaya telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu produsen dari lima besar eksportir ikan hias terbesar di dunia, setelah Singapura, Spanyol, Jepang, dan Ceko.
Untuk mengembangkan ikan hias hasil budidaya, ujar Slamet, maka khusus untuk ikan laut, sedikit demi sedikit mulai dikuasai teknologi pembenihan dan pembesarannya.
"Sehingga tidak lagi tergantung dari alam dan mendukung keberlanjutan lingkungan," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP.
Slamet mengingatkan bahwa kemampuan untuk memproduksi ikan hias air laut dari unit pembenihan, saat ini bukan hanya bisa dilakukan oleh pemodal besar, tetapi juga oleh masyarakat biasa dengan modal terbatas atau relatif terjangkau.