Kabar24.com, JAKARTA – Peneliti Senior Center for Information and Development Studies (CIDES) Umar Juoro menilai Presiden Joko Widodo perlu menaruh perhatian khusus pada ketimpangan ekonomi.
Apalagi masih ada pandangan instabilitas politik tetap terjadi pada 2017. Menurut Umar, rasio gini Indonesia yang pada posisi hampir 0,40 merupakan lampu merah bagi pemerintah.
“Rasio 0,40 itu bukan kuning lagi, tapi lampu merah,” katanya dalam acara “Catatan 2016 dan Harapan 2017” di The Habibie Center, Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, rasio gini ketimpangan pengeluaran masyarakat pada Maret 2015 mencapai 0,402. Namun, sedikit turun pada Maret 2016 menjadi 0,397.
Kendati demikian, dia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2017 akan relatif stabil dibanding 2016.
Namun, pemerintah punya kesempatan tumbuh lebih tinggi jika fokus melakukan pembangunan yang langsung menargetkan pada peningkatakan potensi domestik.
“Fokus dan implementatif. Fokus ke yang langsung menjawab permasalah hubungan konsumsi, distribusi, produksi,” ujarnya.
Dia menyontohkan India yang berhasil memanfaatkan potensi domestik untuk mendongkrak prertumbuhan ekonomi. Terbukti, negara yang lebih kompleks dengan demokrasi yang lebih hiruk pikuk itu berhasil tumbuh 7% pada 2017.