Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot: Anggaran Penanganan Banjir di Samarinda Terbatas

Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail mengatakan terbatasnya anggaran pada 2017 ini membuat penanganan banjir yang dibiayai melalui multiyears contract (MYC) dari APBD kota hanya satu titik banjir, Jumat (20/1/2017).
Banjir di Samarinda/Bisnis-Muhamad Yamin
Banjir di Samarinda/Bisnis-Muhamad Yamin

Bisnis.com, SAMARINDA - Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail mengatakan terbatasnya anggaran pada 2017 ini membuat penanganan banjir yang dibiayai melalui multiyears contract (MYC) dari APBD kota hanya satu titik banjir, Jumat (20/1/2017).

"Yang kita setujui bersama hanya satu titik dibiayai multiyears, karena dibatasi anggaran. Dulu, multiyears sampai tiga titik banjir yang ditangani," jelas Nusyirwan.

Banjir parah yang dibiayai MYC mendesak harus segera diatasi pemerintah yaitu persimpangan antara Jl KH Wahid Hasyim Sempaja dengan Jl AW Sjahranie dan Jl PM Noor. Daerah jalan protokol tersebut menjadi langganan banjir dan melumpuhkan arus lalu lintas kendaraan.

Adapun, banjir di jalan protokol lainnya di Samarinda, yakni Jl Pangeran Antasari Gang Indra dan Jl DI Panjaitan akan ditangani secara parsial.

"Penanganan banjir di Jl Pangeran Antasari sudah ada Bendungan Pengendali (Bendali) HM Ardans. Kita tidak mungkin menggunakan dana MYC. Tapi, kemungkinan ada penanganan banjir di jalan tersebut secara parsial dulu, sama seperti di Jl DI Panjaitan," ujar Nusyirwan.

Penangangan banjir secara parsial ini, menurut Nusyirwan, tidak lepas dari master plan yang dibuat. Ia menegaskan dua titik banjir ini tidak dibiayai MYC, tidak lantas tidak dikerjakan penanganan banjirnya.

Pada pengesahan APBD Samarinda 2017, terdapat Rp 375 miliar untuk program penanggulangan banjir dengan skema MYC hingga 2020. Anggaran ini difokuskan untuk mengatasi banjir di Jalan KH Wahid Wasyim dan Jalan DI Panjaitan.

Selain itu, Pemkot Samarinda bersama Pemerintah Provinsi Kaltim terus melakukan perbaikan drainase yang tersebar di kota. Ada pula, dukungan pemrintah pusat melalui Badan Wilayah Sungai Kalimantan III Kaltim-Kaltara.

BWS tahun ini akan normalisasi Sungai Karang Mumus dengan membangun turap dan penggalian sedimen waduk Benanga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper