Bisnis.com JAKARTA -- Kondisi pasar yang sempat lesu tahun lalu, PT Sharp Electronics Indonesia tetap menorehkan pertumbuhan pangsa pasar menjadi 19,6% pada 2016.
Kondisi pasar elektronik Indonesia di tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,7% di banding tahun sebelumnya. Penurunan ini dikarenakan beberapa faktor, diantaranya adalah adanya penurunan daya beli masyarakat.
Fumihiro lrie, President Director PT Sharp Electronics Indonesia mengatakan meski kondisi pasar kurang baik, hasil penjualan Sharp sepanjang 2016 mengalami peningkatan dibanding 2015 dengan pertumbuhan pangsa pasar menjadi 19,6% untuk seluruh total kategori produk.
"Pada 2016 Sharp berhasil memproduksi 15 juta unit lemari es, kemudian pada Oktober 2016 Sharp berhasil mencapai angka 20 juta unit TV, dilanjutkan dengan pencapaian 5 juta unit mesin cuci pada Desember 2016," katanya, Rabu (25/1/2017).
Pada 2017, lanjutnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan naik di kisaran 5,1%-5,3%. Hal ini menjadi landasan bagi perusahaan untuk membuat strategi pemasaran guna meningkatkan hasil penjualan dan pangsa pasar.
Salah satunya adalah dengan menggarap lebih serius pasar perdagangan elektronik (e-commerce). "Saat ini Sharp telah menjalin beberapa kerjasama dengan
beberapa toko online di Indonesia. Selama 2016, penjualan melalui kanal ini memberikan kontribusi sebesar 1%-2%. Menurut data Asosiasi E-commerce Indonesia, pertumbuhan perdagangan elektronik di Indonesia pada 2017 akan tumbuh sebesar 122%.
Dengan begitu, Sharp akan membuat
produk-produk yang berbeda untuk membedakan pasar offline dan online hingga masing-masing kanal
akan memiliki kelebihan untuk ditawarkan kepada konsumen.
Di awal 2017, guna meningkatkan nilai mereknya sekaligus memberikan nuansa baru, Sharp meluncurkan slogan 'Be Original'. Slogan ini menjadi pendorong perusahaan untuk menjadi merek global yang inspiratif.
Pangsa Pasar Sharp Electronics Indonesia Capai 19,6%
Kondisi pasar yang sempat lesu tahun lalu, PT Sharp Electronics Indonesia tetap menorehkan pertumbuhan pangsa pasar menjadi 19,6% pada 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nindya Aldila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
43 menit yang lalu
Alasan JP Morgan Pilih Bank Jago (ARTO) saat Likuiditas Mengetat
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu
AS Kenakan Tarif Bea Masuk Tinggi ke China, Apa Dampak ke RI?
56 menit yang lalu
PPN 12% untuk Barang Mewah, Pengusaha: Hampir Semua Kena
1 jam yang lalu