Bisnis.com, JAKARTA - Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2017 mengalami kenaikan signifikan, mencapai 27,71% secara tahunan menjadi US$13,38 miliar dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$10,48 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan peningkatan ini terkerek oleh harga komoditas. "Kenaikan harga komoditas diharapkan berpengaruh terhadap ekspor di bulan-bulan berikutnya," ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (16/2/2017).
BPS mencatat ekspor non migas tumbuh hingga 29,24% secara year-on-year menjadi US$12,11 miliar dibandingkan setahun sebelumnya yang senilai US$9,37 miliar.
Suhariyanto melanjutkan selain harga komoditas, perbaikan ekonomi dari negara-negara tujuan ekspor turut menjadi pengerek kinerja. Pangsa pasar ekspor terbesar masih ASEAN dengan 19,67%, kemudian China dengan 12,8%, dan AS dengan 11,77%.
Namun, realisasi ekspor bulan pertama tahun ini masih lebih rendah dibandingkan Desember 2016. Secara month-to-month (mtm), ekspor menyusut 3,21% dari sebelumnya US$13,83 miliar.
BPS menerangkan ini adalah kondisi yang wajar karena merupakan siklus tahunan.