Bisnis.com, MATARAM -- Pertumbuhan ekonomi NTB pada kuartal I/2017 diperkirakan akan melambat seiring dengan perkiraan perlambatan kinerja ekspor dan investasi.
Kepala perwakilan Bank Indonesia NTB Prijono mengatakan hal ini terkait dengan tertundanya izin ekspor konsentrat tembaga. Selain itu pada kuartal I/2017 ini investasi diperkirakan masih belum optimal.
"Seiring dengan belum optimalnya belanja investasi pemerintah pada kuartal I 2017. Secara sektoral, sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan akan mengalami penurunan seiring dengan tertundanya izin ekspor konsentrat," ujar Prijono seperti dikutip Bisnis.com dalam KEKR NTB yang diterbitkan Maret 2017, Senin (20/3/2017)
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi NTB non-tambang diperkirakan meningkat di kuartal I/2017. Sumber pertumbuhan di kuartal IV/2016 diperkirakan berasal dari meningkatnya konsumsi rumah tangga yang kemudian diperkirakan akan menggerakan pertumbuhan sektor perdagangan.
Terkait dengan risiko cuaca, mulainya musim kemarau diprediksi oleh BMKG Provinsi NTB akan berbeda di beberapa wilayah di Provinsi NTB. Musim kemarau diprediksi akan dimulai pada akhir Maret sampai dengan Mei 2017. Risiko kekeringan patut diwaspadai karena berpotensi mempengaruhi produksi pertanian terutama tanaman pangan.