Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arteon, Andalan Baru VW di Segmen Mobil Mewah

Volkswagen mencoba mendongkrak kembali pangsa pasar segmen mobil premium setelah tahun lalu menghentikan produksi mobil mewah Phaeton yang gagal mengembalikan citra VW setelah skandal dieselgate.
VW/telegraph.co.uk
VW/telegraph.co.uk

Bisnis.com, Hannover—Volkswagen mencoba mendongkrak kembali pangsa pasar segmen mobil premium setelah tahun lalu menghentikan produksi mobil mewah Phaeton yang gagal mengembalikan citra VW setelah skandal dieselgate

VW, seperti dikutip dari Reuters, selama ini dikenal dengan berbagai jenis sedan, hatchback, dan kendaraan sport-utility vehicles (SUV), pada Rabu (31/5/2017) meluncurkan mobil Arteon untuk menarik hati pelanggan yang menyukai mobil kelas atas, seperti BMW Seri 4 Gran Coupe atau coupe CLS Mercedes-Benz tetapi dengan harga lebih rendah

Arteon yang memiliki empat pintu mulai dijual di Jerman pada bulan depan dengan harga dimulai dari 34.800 euro atau sekitar Rp521 juta.

Pabrikan mobil terbesar di dunia ini membutuhkan model dengan margin yang lebih tinggi guna membiayai peralihan ke mobil listrik dan kendaraan otonom setelah sempat mengeluarkan miliaran euro karena tersandung skandal emisi.

Arteon menggunakan fitur cruise control adaptif  untuk pengereman dan kontrol kemudi yang disempurnakan. Fitur serupa juga dijumpai di merek mewah, seperti Audi A5 Sportback dengan jarak sumbu roda yang panjang, kap mesin yang diperluas, dan garis atap yang lebih rendah.

"Mobil seperti ini sampai sekarang menjadi domain pembuat mobil premium. Dengan Arteon kami mencoba untuk mendapatkan pijakan baru dalam bisnis ini,” kata CEO VW Herbert Diess.  

Ini bukan kali pertama merek VW terdesak oleh pasar kelas atas. Pada 2002, VW meluncurkan mobil eksekutif Phaeton yang dihentikan Maret tahun lalu setelah tidak pernah memenuhi target penjualan VW sebanyak 20.000 mobil per tahun.

Perusahaan menargetkan Arteon dapat terjual sebanyak 40.000 unit per tahun seperti angka penjualan sedan CC yang tidak lagi diproduksi pada Oktober tahun lalu.

VW bertujuan untuk menjual hingga 40.000 arton per tahun di seluruh dunia, kata Diess, kira-kira sama dengan sedan CC pendahulunya yang menghentikan produksi Oktober lalu.

Arteon adalah contoh terbaru dari perombakan produk setelah skandal dieselgate pada merek VW guna mendongkrak laba setelah perusahaan tertinggal oleh pesaing, seperti PSA Peugeot Citroen dan Toyota.

Selain Arteon, pada Juni VW juga akan mendesain ulang Polo, produk VW terlaris. Adapun pada September, perusahaan berencana menghadirkan SUV Touareg. Sebelumnya perusahaan juga telah meluncurkan  SUV Tiguan dengan desain anyar pada tahun lalu.

Perusahaan riset IHS Markit memproyeksikan model baru ini dapat membawa VW mengalahkan pesaingnya dengan mudah.

Pengiriman Arteon pada pasar utama seperti Eropa, China dan Amerika Utara diproyeksikan terjual lebih dari dua kali lipat menjadi 81.172 unit pada 2025 dari angka 39.265 unit pada tahun depan. China merupakan pasar penting dan akan menyumbang sekitar separuh dari penjualan global Arteon.


Sebagai perbandingan, IHS menyebutkan penjualan BMW Seri Gran Coupe 4 terkoreksi16% menjadi 40.562 unit pada 2025, sedangkan penjualan Mercedes CLS naik 10% menjadi 23.856 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper