Bisnis.com, JAKARTA – Kemitraan Asean-India diharapkan mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.
Hal ini disampaikan Direktur Kerja Sama Eksternal Asean, Benny YP Siahaan dalam pertemuan Delhi Dialogue IX. Menurutnya, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung bagi ekonomi Indonesia dan Asean.
“Diharapkan kemitraan Asean-India dapat membantu menjawab tantangan-tantangan dan memajukan sektor UMKM di Asean dan India,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Kemenlu, Sabtu (8/7/2017).
Sekitar 96% kegiatan usaha di Asean merupakan sektor UMKM yang memberikan kontribusi sebesar 30-60% terhadap produk domestik bruto dan 19%-31% terhadap keseluruhan ekspor Asean.
Namun, di balik kontribusi yang besar ini, sektor UMKM masih dihadapkan pada berbagai tantangan seperti kapasitas yang kurang memadai, keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi, serta ketidakmampuan untuk masuk ke dalam global value chain.
Menteri Luar Negeri India, Sushma Swaraj mengatakan Asean merupakan bagian penting dari kebijakan act east policy India. Menurutnya, tiga kunci utama dalam hubungan ini ke depan yakni commerce, connectivity, dan culture.
Ketiga hal tersebut merupakan prioritas dalam pengembangan hubungan kerja sama Asean-India. Tahun ini dianggap sebagai tahun istimewa karena menjadi peringatan hari jadi ke-50 tahun Asean dan hubungan kemitraan Asean-India yang ke-25 tahun.
“Kami mengharapkan agar kerja sama Asean-India mampu menciptakan stabilitas kawasan dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” katanya.