Bisnis.com, JAKARTA - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/AirNav) mencatat pergerakan pesawat sepanjang masa angkutan Lebaran 2017 naik 8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Operasi LPPNPI/AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan realisasi pergerakan angkutan udara tersebut sesuai dengan ekspektasi.
“Dengan menghitung kapasitas slot bandara yang ada, termasuk kebutuhan pemudik, kami perkirakan pergerakan pesawat untuk masa angkutan Lebaran 2016 ini mencapai 8%, dan ini sesuai,” ungkapnya di Jakarta pada Selasa (11/7/2017).
Wisnu mengungkapkan bahwa bandara-bandara yang berada di Pulau Jawa mengalami kenaikan pergerakan pesawat cukup signifikan antara lain Jakarta, Surabaya, Bali, Yogya, Solo, dan Semarang.
Dari seluruh bandara yang dilayani, Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandara dengan arus pergerakan pesawat terpadat di Indonesia. AirNav mencatat arus pergerakan pesawat di bandara itu telah mencapai 82 penerbangan per jam.
“Bandara Soekarno-Hatta ketika bisa menembus 82 penerbangan per jam, khususnya pada saat golden time, mulai dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB. Namun, ini masih di bawah kapasitas maksimal 90 penerbangan per jam,” tuturnya.
Ditanya mengenai kelancaran arus pergerakan angkutan udara, Wisnu mengklaim seluruh penerbangan pada periode Lebaran 2017 berjalan lancar. Meski demikian, lanjutnya, masih terdapat hal-hal yang berpotensi membahayakan penerbangan.
Salah satunya antara lain banyaknya balon udara tanpa awak terbang di Jawa Tengah, seperti Cilacap, Wonosobo, Kebumen, dan Purworejo. Ukuran balon pun cukup besar dengan tinggi mencapai 6 meter dan berdiameter 4 meter.
AirNav juga banyak menerima laporan dari para pilot terkait penyalahgunaan laser. Berdasarkan data AirNav, sedikitnya sudah ada 88 laporan gangguan laser dari Januari sampai dengan awal Juli 2017.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Airnav Indonesia Didiet K. S. Radityo menuturkan banyaknya balon udara yang beterbangan membuat perusahaan mengambil keputusan untuk menerbitkan Notice to Airmen (Notam).
“Kami menerbitkan Notam dengan nomor A2115 berlaku satu bulan sejak diterbitkan 25 Juni 2017, supaya pilot waspada dengan kondisi ini, sekaligus untuk menjamin kelancaran dan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Didiet mengungkapkan Jawa Tengah, khususnya di Wonosobo merupakan salah satu jalur penerbangan yang cukup padat dilalui pesawat udara, baik penerbangan domestik maupun internasional.
Oleh karena itu, lanjutnya, tidak sedikit pilot yang terbang di wilayah tersebut melaporkan keberadaan balon udara kepada AirNav karena terbang cukup dekat dengan posisi pesawat udara.