Bisnis.com, JAKARTA - Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang China di level A+ dengan outlook stabil, mengutip kekuatan finansial eksternal dan catatan makro ekonomi negara tersebut.
Dalam rilisnya yang dilansir Reuters, lembaga pemeringkat tersebut mengatakan prospek pertumbuhan jangka pendek tetap baik, dan kebijakan ekonomi telah efektif dalam merespons berbagai tekanan domestik dan eksternal pada tahun lalu.
Sebelumnya dalam jajak pendapat Reuters terhadap 65 ekonom, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan mencapai 6,6% tahun ini, melampaui target pemerintah sekitar 6,5%.
Namun, tingkat utang yang besar dan meningkat di sektor non-finansial serta kualitas kredit mandiri yang rendah dari bank-bank yang memiliki rating Fitch dalam sistem keuangan, tetap menjadi faktor risiko yang paling signifikan untuk rating, kata Fitch.
Pada Mei, Moody's Investors Service memangkas ratingnya untuk China setara dengan Fitch. Langkah itu menempatkan rating Standard & Poor satu level di atas kedua agensi tersebut.
Moody's sebelumnya juga memperkirakan bahwa mereka mengharapkan kekuatan finansial China kedua di dunia mulai menurut di tahun-tahun mendatang karena pertumbuhan melambat dan hutang terus meningkat.
Fitch mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan pembiayaan agregat resmi tidak termasuk ekuitas naik menjadi 208% dari produk domestik bruto tahun ini dibandingkan 201% pada tahun 2016 dan 114% pada tahun 2008.
Selain itu, Fitch memperkirakan bahwa ukuran kredit yang lebih luas, yang mencakup aktivitas yang tidak tercatat dalam data resmi, akan meningkat menjadi sekitar 270% pada akhir 2017.