Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Memacu Potensi Perkebunan Jagung Boalemo

Potensi lahan jagung di Kabupaten Boalemo, Gorontalo mencapai lebih dari 2.000 hektare (ha) per musim tanam
Bayer Indonesia bersama PT Seger Agro Nusantara (bagian dari PT Sumber Energi Pangan Group) menyelenggarakan kegiatan Gebyar Teknologi Better Life Farming (BLF) – Corn Edu Center (CEC) di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.
Bayer Indonesia bersama PT Seger Agro Nusantara (bagian dari PT Sumber Energi Pangan Group) menyelenggarakan kegiatan Gebyar Teknologi Better Life Farming (BLF) – Corn Edu Center (CEC) di Kabupaten Boalemo, Gorontalo.

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah daerah berkolaborasi dengan pihak swasta dan petani di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Gorontalo untuk meningkatkan produktivitas perkebunan jagung.

Camat Wonosari Said Nikmatul Amri menekankan pentingnya pola kemitraan yang tidak hanya menitikberatkan pada pemasaran, tetapi juga pada peningkatan kapasitas, kuantitas, dan kualitas produksi petani. Dia juga menyoroti kondisi geografis Kecamatan Wonosari, di mana sekitar 80%–85% lahan merupakan tadah hujan, sedangkan sisanya menggunakan irigasi teknis.

“Namun, petani juga menghadapi tantangan serius berupa serangan hama tikus serta alih fungsi lahan akibat fluktuasi harga jagung,” jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (4/7/2025).

Oleh karena itu, dia menyambut kegiatan Gebyar Teknologi Better Life Farming (BLF) – Corn Edu Center (CEC) yang dilakukan di Desa Suka Mulya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo.

Kegiatan yang digelar Bayer Indonesia bersama PT Seger Agro Nusantara (bagian dari PT Sumber Energi Pangan Group) ini menjadi momentum untuk mendorong penguatan dan pengembangan budidaya jagung berkelanjutan melalui pendekatan edukatif dan kemitraan yang inklusif.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wonosari Twiningsih, mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Boalemo, menyampaikan potensi lahan jagung di wilayahnya mencapai lebih dari 2.000 hektare (ha) per musim tanam. Namun, sebagian besar budidaya masih belum mengacu pada prinsip Good Agricultural Practices (GAP).

“Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas dari rata-rata 6–7 ton/ha menjadi hanya 1–4 ton/ha,” imbuhnya.

Da juga mengingatkan pentingnya persiapan menyambut musim tanam kesatu yang diperkirakan berlangsung pada Oktober 2025 hingga Maret 2026.

Manajer PT SAN Gorontalo, Andyka Fernadi Lesmana, menyampaikan bahwa pihaknya telah menetapkan standar kualitas untuk jagung yang akan diserap oleh pabrik pengolahan di Pulubala. Perusahaan berkomitmen untuk membeli hasil panen petani mitra sesuai dengan mutu dan harga pasar yang berlaku, sebagai bagian dari jaminan dalam sistem kemitraan yang dibangun.

Sesi materi dari Bayer Indonesia turut memperkenalkan pendekatan Better Life Farming (BLF), yang mencakup penyediaan benih unggul dan produk perlindungan tanaman (crop protection), fasilitasi akses pembiayaan ke lembaga perbankan, serta pengembangan demoplot varietas jagung.

Di sisi lain, PT SAN melalui Corn Edu Center (CEC) menekankan pentingnya peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan GAP dan paska panen serta program Training of Trainers, juga keterjaminan akses input dan pasar.

Bank BRI Unit Wonosari juga mengambil bagian dengan menyosialisasikan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani, yang memberikan peluang pembiayaan hingga 2 ha per petani, lengkap dengan syarat dan mekanisme pengajuan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper