Bisnis.com, JAKARTA - Angkutan khusus pelabuhan (Angsuspel) Tanjung Priok menyatakan pengusaha truk bakal mengalami kerugian milliaran rupiah jika aksi mogok pekerja Jakarta International Container Terminal (JICT) dilakukan pada 3-10 Agustus 2017.
Ketua Angsuspel Organda DKI Jakarta, Hally Hanafiah, mengatakan potensi kerugian tersebut dihitung berdasarkan ada sekitar 5.000-an truk barang dan peti kemas yang keluar masuk melayani pelabuhan Tanjung Priok.
"Kerugian didasarkan atas potensi kalau adanya kemacetan karena konsumsi bagan bakar melonjak, bahkan hingga jika terjadi pembatalan delivery oleh pemilik barang.Kondisi seperti itu yang mesti diantispasi," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (27/7/2017).
Oleh karena itu, lanjutnya, dari sisi Angsuspel, aksi mogok tersebut sangat merugikan anggota, sedangkan dari sisi pemerintahan akan mengganggu perekonomian.
"Kami berharap agar hal tersebut dapat terselesaikan dan operasional pelabuhan berjalan lancar kembali sehingga tidak merugikan anggota kami khususnya maupun pengguna jasa di pelabuhan Priok," ujar Hally.
Ketua Angkutan Barang DPP Organda Ivan Kamajaya, mengatakan prihatin dengan terus terulangnya ancaman mogok di JICT.
"Kami prihatin dengan kondisi ini dan berharap agar manajemen JICT dapat segera menyelesaikan," ungkapnya.