Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persaingan Menjadi Bandara Hubungan Internasional di Asia Kian Ketat

Persaingan menjadi bandara transit internasional atau penghubung konektivitas penerbangan antara Asia ke belahan dunia lainnya kian ketat seiring dengan dibangunnya bandara-bandara baru di sejumlah negara Asia.
Bandara Changi di Singapura/skyrisegreenery.com
Bandara Changi di Singapura/skyrisegreenery.com

Bisnis.com, JAKARTA—Persaingan menjadi bandara hubungan internasional atau penghubung konektivitas penerbangan antara Asia ke belahan dunia lainnya kian ketat seiring dengan dibangunnya bandara-bandara baru di sejumlah negara Asia.

Berdasarkan data CAPA Center for Aviation, sebanyak US$1 triliun akan dikucurkan untuk pengembangan bandara-bandara dunia. Dari nilai tersebut, sekitar 50% disumbang dari negara-negara di Asia.

Sebagai contoh, Beijing berencana membangun bandara baru dengan nilai investasi mencapai US$12,9 miliar. Rencananya, bandara tersebut akan dibuka pada 2019, dan akan menjadi salah satu pusat penerbangan terbesar di dunia.

Bandara Suvarnabhumi Bangkok juga akan dikembangkan dengan nilai investasi mencapai US$3,5 miliar hingga 2021. Lalu, Bandara Incheon Korea Selatan juga akan menghabiskan US$4,5 miliar guna menjadi bandara transit terkemuka di dunia.

Tidak ketinggalan, Bandara Changi Singapura juga akan meluncurkan terminal keempat pada bulan ini, di mana menghabiskan dana sebesar US$950 juta. Adapun, Hong Kong juga akan menambah landas pacu ketiga dengan biaya sebesar US$18 miliar.

“Ini adalah perlombaan antara bandara-bandara hub global. Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi pemenangnya," kata Torbjorn Karlsson, pemerhati penerbangan sipil, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/7).

Menurut penelitian CAPA yang diterbitkan pada 20 Juli 2017, sekitar US$$255 miliar akan dialokasikan untuk membangun bandara baru di seluruh dunia. Sementara US$$845 miliar lainnya dihabiskan untuk pengembangan landas pacu dan terminal.

Bandara baru di Asia akan menyerap lebih dari US$125 miliar, lebih tinggi ketimbang pembangunan bandara baru di AS dan Kanada sebesar US$3,4 miliar. Adapun, seluruh pekerjaan konstruksi dilakukan sampai dengan 2069. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper