Bisnis.com, JAKARTA - Volume curah hujan yang tinggi pada hari Sabtu (29/7) menyebabkan terjadinya genangan air di KM 38 Tol Tangerang-Merak.
Namun kurang dari 1 jam petugas ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak mampu mengatasi dampak yang ditimbulkan dari genangan setinggi 60 cm tersebut.
Kepala Divisi Humas dan Hukum PT Marga Mandalasakti Indaj Nur Permanasari mengatakan petugas melakukan manajemen lalu lintas untuk memastikan pengguna jalan Tol Tangerang-Merak tetap aman. Pengguna jalan diarahkan untuk keluar di Gerbang Tol Balaraja Barat dan Balaraja Timur.
Volume curah hujan yang tinggi ini menyebabkan air dari kawasan sekitar meluap hingga masuk ke badan jalan tol.
"Karena perubahan tata guna lahan di sekitar jalan tol, pada tahun 2010 kami telah mengkaji ulang sistem drainase dan melakukan peningkatan sesuai hasil kajian konsultan independen tersebut. Sesuai dengan regulasi drainase yang diatur dalam Peraturan Pemerintah, drainase jalan tol hanya didesain untuk menampung dan menyalurkan air dari badan jalan tol saja, bukan untuk menampung dan mendistribusikan air dari kawasan sekitar jalan tol. Kami juga selalu melakukan perawatan rutin atas drainase ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com
Pada beberapa lokasi rawan genangan di sepanjang ruas tol Tangerang-Merak telah dibangun tanggul untuk mengantisipasi adanya limpahan air dari kawasan sekitar. Namun demikian, perubahan tata guna lahan di sekitar jalan Tol Tangerang-Merak yang sebelumnya adalah rawa dan sawah menjadi kawasan industri dan pemukiman meyebabkan hilangnya daerah resapan air.
Pada Jumat (28/7) salah satu titik tanggul di km 38 mengalami kerusakan karena kecelakaan lalu lintas sehingga luapan air dari kawasan sekitar tidak terbendung.
Dia juga mengatakan ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak selalu mengajak warga, para pemilik industri dan pengembang properti di sekitar jalan tol serta instansi terkait untuk selalu menjaga lingkungan termasuk sistem saluran air demi keamanan dan kenyamanan bersama.