Bisnis.com, MATARAM -- Lombok International Airport (LIA) menyatakan siap untuk menerima tambahan rute penerbangan baik domestik maupun luar negeri kendati saat ini belum beroperasi penuh 24 jam.
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) LIA I Gusti Ngurah Ardita mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penataan dan pengembangan bandara guna mendukung tambahan rute penerbangan tersebut.
"Kami sangat terbuka untuk tambahan rute baik domestik maupun internasional. Bukan tidak mungkin nantinya kami beroperasi penuh selama 24 jam guna mendukung maskapai yang ingin terbang ke sini," ujar Ngurah kepada Bisnis.com, Selasa (1/8/2017).
Ngurah memaparkan saat ini proses pembangunan bandara telah dimulai. Salah satu yang tengah dikerjakan adalah proses beautifikasi mulai dari taman, tempat parkir, hingga penambahan lantai III sebagai ruang tunggu penumpang. Selain proses beautifikasi, hingga 2017 ini telah dilakukan proses pembangunan dan pengembangan apron yang memasuki tahap tender dan juga penambahan dua garbarata.
Proses pembangunan dan pengembangan bandara ini diharapkan bisa rampung sepenuhnya pada smester I/2018 mendatang. Dengan demikian kesiapan untuk menyambut lebih banyak rute dan pesawat berbadan besar sudah dapat dilakukan.
"Proyek multiyears ini kami harapkan bisa clear sepenuhnya di smester I tahun depan. Dan tentunya akan kami tambahkan kembali program-program untuk pengembangan lainnya di 2018," ujar Ngurah.
Sebanyak Rp205 miliar anggaran disiapkan oleh Angkasa Pura I guna melakukan perbaikan dan pembenahan LIA hingga 2017 mendatang. Anggaran tersebut merupakan anggara keseluruhan dari semua proyek yang rencananya akan dikerjakan secara multiyears.
Sebelumnya, Ngurah juga sempat menyebut anggaran yang disiapkan untuk pembangunan dua parking stand sebesar Rp78 miliar. Bagian apron dipilih sebagai prioritas pembenahan guna mendukung pesawat-pesawat berbadan lebar yang ingin masuk ke LIA. Saat ini pesawat berbadan lebar yang masuk ke LIA hanya pesawat jenis Airbus A330 seri 300 milik maskapai Garuda Indonesia yang hanya digunakan untuk angkutan jemaah haji dari NTB.