Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia mengapresiasi komitmen Rachmat Gobel untuk membantu menyelamatkan perusahaan jamu Nyonya Meneer.
Dwi Ranny Pertiwi Zarman, Ketua GP Jamu mengatakan pihaknya bersyukur mengetahui hal tersebut mengingat perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang melestarikan warisan budaya Indonesia.
NYONYA MENEER BANGKRUT : Ini Kiat Agar Perusahaan Jamu Tak Pailit
“Apalagi, Nyonya Meneer kan yang memiliki museum jamu pertama di Indonesia. Semoga museum ini juga bisa ikut diselamatkan, tidak hanya pabriknya saja,” katanya kepada Bisnis.com, Kamis (10/8/2017).
Dia pun berharap komitmen Mantan Menteri Perdagangan ini dapat segera direalisasikan, mengingat tim kurator Nyonya Meneer juga mulai berjalan.
Saat ini, dia menyatakan produsen jamu dituntut untuk dapat menjalankan bisnisnya secara professional, salah satunya menyangkut masalah tenaga kerja. Selain itu, produsen harus bisa berinovasi mengikuti selera pasar dan juga berkomitmen penuh dalam menjalankan bisnisnya sehingga bisa bertahan di tengah persaingan.
Baca Juga
"Kejadian Nyonya Meneer ini semoga menjadi pelajaran bagi produsen lain untuk menjaga keberlangsungan bisnis," katanya.
Produsen jamu Nyonya Meneer yang ‘lelah’ berdiri sejak 1919 dan tengah didera pailit, memiliki peluang untuk bertahan menyusul komitmen pengusaha Rachmat Gobel menyelamatkan perusahaan itu.
Titik terang tentang skenario penyelamatan perusahaan jamu legendaris tersebut mulai tampak, setelah pengusaha nasional Rachmat Gobel bertemu Presiden Direktur Nyonya Meneer, Charles Saerang, Rabu (9/8) malam di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta. [Bisnis.com, Rabu -9/8/2017]