Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Penerimaan Pajak Tahun ini Diperkirakan Maksimal 91% dari Target

Penerimaan pajak pada tahun ini diprediksi hanya di kisaran 85%-91%. Prediksi tersebut didasarkan kepada realisasi penerimaan pajak hingga Juli 2017.
Petugas menjelaskan cara membuat pelaporan SPT Tahunan PPh Pajak Orang Pribadi dengan sistem online (E-Filing) kepada wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Madya Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).Antara-Reno Esnir
Petugas menjelaskan cara membuat pelaporan SPT Tahunan PPh Pajak Orang Pribadi dengan sistem online (E-Filing) kepada wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Madya Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (28/3).Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA-Penerimaan pajak pada tahun ini diprediksi hanya di kisaran 85%-91%. Prediksi tersebut didasarkan kepada realisasi penerimaan pajak hingga Juli 2017.

Adapun dalam anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2017, pendapatan negara dan hibah ditargetkan senilai Rp1.736,06 triliun. Kontribusi penerimaan paling besar berasal dari penerimaan perpajakan non migas yakni senilai senilai Rp1.430,9 triliun.

Yustinus Prastowo, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) memaparkan melihat tren penerimaan hingga bulan Juli ini nampaknya pencapaian 2017 sudah bisa diramalkan. Situasi itu menurutnya mirip dengan pencapaian tahun 2015 artinya penerimaan kemungkinan di kisaran 85% - 91%.

Oleh karena itu pemerintah harus berhati-hati menjaga defisit dengan efisiensi belanja supaya APBN tetap sehat. Meski utang dimungkinkan namun lambatnya laju pertumbuhan penerimaan pajak mencerminkan keterbatasan kemampuan melunasi utang.

"Apalagi kebutuhan akan iklim investasi mau tidak mau mempersempit ruang gerak pemungutan pajak," kata Prastowo di Jakarta, Rabu (9/8).

Kalaupun ingin melakukan extra effort, paling dimungkinkan adalah pengawasan di tataran mikro, dalam hal ini otoritas pajak harus mengambil langkah yang terukur dalam mengawasi potensi penerimaan baru. Hal itu terbukti dengan beberapa Kantor Wilayah DJP yang telah melakukan proses tersebut.

"Kanwil Jakarta Khusus misalnya, berhasil menyisir potensi perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang belum tergali selama ini. Beberapa kanwil juga melakukan hal yang serupa," ungkapnya.

 

Berdasarkan realisasi penerimaan pajak Juli, hampir semua sektor penerimaan pajak tumbuh di bawah 15% (year-on-year). Penerimaan PPN dan PPnBM misalnya, kendati realisasinya mencapai Rp228,7 triliun atau 48,1% dari target APBN – P 2017, namun pertumbuhannya year-on-year masih di kisaran 13,4%.


Hal serupa juga nampak di sektor PPh non migas yang tumbuh tak lebih dari 8,7% (year-on-year). Realisasi penerimaan PPh non migas sendiri tercatat senilai Rp336,1 triliun atau 45,3% dari APBN – P 2017. Jika melihat secara keseluruhan penerimaan pajak dari Januari - Juli senilai Rp601,1 triliun atau 46,8% dari target atau hanya tumbuh 12,4%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Lutfi Zaenudin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper