Bisnis.com, JAKARTA--Henkel Indonesia terus memperkuat bisnis adhesif atau lem perekat dan menyasar beragam industri, terutama pabrikan sepatu dan kemasan.
Lucky Lee, President Director Henkel Indonesia, menyampaikan penjualan bisnis lem perekat di Indonesia terus menunjukan pertumbuhan yang positif.
Selain industri sepatu dan kemasan, perusahaan juga memasok perekat untuk segmen lain, seperti furnitur, otomotif, popok, dan pembalut perempuan.
"Bisnis adhesive terus berkembang karena industri yang membutuhkan perekat juga terus berkembang [sepatu dan kemasan]. Produk apapun yang tidak dijahit, dipaku, dan disekrup semua menggunakan lem perekat untuk menyambungkan antarkomponen," kata Lucky kepada Bisnis, Selasa (29/8/2017).
Pasar sepatu di Indonesia memang terlihat menjanjikan. Data Asosiasi Persepatuan Indonesia menunjukkan Indonesia memproduksi rata-rata 1 miliar pasang sepatu setiap tahun. Indonesia merupakan produsen alas kaki terbesar keempat dunia setelah China, India, dan Vietnam.
Bisnis kemasan juga terus menunjukan tren positif setiap tahun. Beragam bentuk kemasan dari kertas dan plastik menjadi penggerak permintaan lem perekat.
Perusahaan yang telah ada di Indonesia sejak 1974 tersebut telah memiliki dua pabrik, yang berada di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan, dan Jatiuwung, Tangerang. Pabrikan di Tangerang terutama difokuskan untuk memproduksi lem perekat untuk kebutuhan sepatu. Adapun pabrik di Pasuruan memenuhi kebutuhan untuk industri kemasan.
Penjualan Henkel secara global terutama ditopang oleh bisnis lem perekat, yang memberi kontribusi sebanyak 48%.