Bisnis.com, BOGOR – Badan Penelitian dan Pengembangan Industri bekerja sama dengan PT. Rekadaya Multi Adiprima untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan komponen lokal guna memenuhi industri otomotif agar dapat bersaing secara global.
Lintong Sopandi Hutahean, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian (Kemenperin), menyampaikan kolaborasi antara litbang Badan Penelitian dan Pengembangan (BPPI) dengan produsen komponen otomotif Rekadaya Multi Adiprima (RMA) telah berjalan sejak tahun lalu.
RMA bekerja sama dengan tiga lembaga penelitian di bawah naungan Kemenperin. Ketiga lembaga tersebut adalah, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), Balai Besar Tekstil (BBT) dan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI).
Penelitian antara RMA dengan B4T menghasilkan cover accu kendaraan khususnya untuk produk Daihatsu Xenia. Produk ini berfungsi untuk melindungi baterai dari pengaruh suhu panas yang dapat merusak cell accu. Selanjutnya, BBT dengan RMA juga mengembangkan prototipe panel pengendali kebisingan suara dari serat alam dan produk daur ulang limbah. Selain itu, RMA dan BBTPPI juga meneliti mengenai produksi membran selulosa asetat dari limbah tekstil.
“Berbagai kegiatan industri seperti non woven, plastik, metal, interior dan printing yang menjadi fokus bisnis RMA dapat lebih dikembangkan lagi dengan kerja sama R&D dan pengembangan material dan desain. Sejauh ini sinergi antara Litbang dengan RMA sudah bisa dikomersialisasi, sehingga kerja sama ini diperluas dengan merangkul lima litbang lain dengan penandatanganan MoU,” kata Lintong, Senin (4/9/2017).
Kelima lembaga penelitian tersebut adalah Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) terkait penelitian dan pengembangan material flame retardant, anti fungi, painting dan transport packaging serta Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) terkait pengembangan material composite berbasis serat.
Adapun, Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) terkait teknologi machine stamping, Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) terkait interior otomotif berbasiskan budaya lokal Indonesia, terakhir Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik (BBKKP) terkait material berbasis karet dan plastik.
Tujuan utama kerja sama ini adalah mengurangi ketergantungan industri otomotif terhadap komponen impor. Selain itu, sinergi ini juga diharapkan mendukung upaya pemerintah dalam percepatan hilirisasi industri. Pengembangan riset juga mendukung daur ulang sisa produksi.
Farri Aditya, Vice President Director RMA, menyampaikan Litbang dari Kemenperin memiliki pengetahuan dan data yang cukup untuk menggerakkan bisnis di bidang komponen industri otomotif. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan yang ingin menjadikan industri lokal menjadi raja di rumah sendiri.
“Jangan sampai industri lokal terus-menerus disuplai oleh asing. Manufaktur domestik telah memiliki kemampuan untuk memproduksi part otomotif yang memiliki tingkat komponen dalam negeri di atas 60%,” kata Farri.