Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II berencana mengucurkan Rp20 triliun guna mengembangkan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatra Utara, menjadi bandara hub internasional baru.
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura (AP) II Daan Achmad mengatakan peluang Kualanamu untuk menjadi bandara hub internasional cukup besar karena letak posisinya yang sangat strategis.
“Kualanamu dekat dengan Bandara Changi [Singapura], di mana sudah lebih dulu menjadi bandara hub internasional. Nah, kami harap Kualanamu bisa seperti itu, paling tidak menjadi bandara alternatif Changi,” katanya pada Senin (18/9/2017).
Daan mengungkapkan AP II memiliki sejumlah alasan dalam mengembangkan Kualanamu menjadi bandara hub internasional, di antaranya adanya rencana pengembangan bandara yang dilakukan Turki.
Menurutnya, Turki tengah membangun bandara berkapasitas 200 juta penumpang per tahun dengan total enam landas pacu. Tak hanya itu, Turki juga akan menyediakan lahan seluas 1 hektare untuk duty free.
“Dengan perkembangan baru itu, lalu lintas penerbangan Eropa Asia Australia atau silk road air transportation ini akan semakin ramai. Ini peluang bagi Kualanamu. Apalagi, kami juga didukung pemda dan lahan yang luas,” tuturnya.
Baca Juga
Saat ini, lanjut Daan, AP II sudah memiliki rencana induk (masterplan) untuk pengembangan Kualanamu. Rencana induk tersebut nantinya terbagi atas dua tahap.
Untuk tahap pertama, AP II akan mengembangkan sisi udara dan darat bandara, yakni landas pacu senilai Rp3 triliun, terminal Rp10,08 triliun, kargo Rp850 miliar, hanggar Rp1 triliun, dan tempat parkir pesawat (apron) Rp1 triliun.
Kemudian pada tahap kedua, AP II akan fokus mengembangkan area komersial di sekitar bandara dengan luas lahan 200 hektare. Adapun, nilai investasi yang diperlukan mencapai Rp4,1 triliun.
“Banyak yang akan kami bangun di lahan kurang lebih 200 hektare tersebut, mulai dari hotel berbintang, budget hotel, perkantoran, apartemen, golf & driving range, kargo, retail, mal, dan lain sebagainya,” tutur Daan.
Bentuk usaha patungan
Untuk merealisasikan rencana pengembangan Bandara Kualanamu tersebut, AP II memiliki sejumlah skema pembiayaan, di antaranya seperti pembentukan perusahaan patungan (joint venture) dengan porsi saham maksimal bagi mitra 49%.
Daan mengklaim sedikitnya sudah ada 11 perusahaan dari Eropa berminat menanamkan modal di Bandara Kualanamu. Menurutnya, jumlah itu berpeluang bertambah mengingat AP II juga akan road show ke negara-negara lainnya.
“Rencananya akhir bulan ini, kami akan NDR [Non-Deal Road Show] ke empat negara yakni China, Turki, India dan Korea Selatan. Kami harap bisa mendapatkan partner yang benar-benar kompeten terkait bandara,” ujarnya.
Saat ini, Daan mengungkapkan perseroan masih mengkaji persyaratan yang dibutuhkan untuk menjadi mitra AP II. Namun, hal yang paling diperhatikan adalah kompetensi di bidang pengelolaan bandara dan memiliki networking yang luas dengan maskapai.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah AP II menjadikan Kualanamu sebagai bandara hub internasional. Menurutnya, terkadang kehadiran bandara hub disebabkan faktor lokasi.
“Saya pikir AP II punya kapasitas untuk menganalisa suatu tempat untuk menjadi bandara hub internasional. Dilihat dari ukurannya, Kualanamu memang bandara hub yang paling baik di Sumatra,” katanya.