Bisnis.com, PRAYA - Sebanyak 18 investor sudah menyatakan kesanggupan dan niat untuk masuk dalam proyek pembangunan dan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Beberapa di antaranya sudah masuk tahap kontrak untuk pembangunan konstruksi (land utility development agreement/LUDA), tetapi masih ada pula investor yang masuk dalam tahap penjajakan atau penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU).
Kepala General Affair PT Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) I Gusti Lanang Brata Sutha mengatakan untuk investor yang sudah memasuki tahap kontrak, sudah bisa melakukan konsultasi desain konstruksi ke Komite Desain KEK Mandalika. Proses konsultasi ini biasanya berlangsung 6 bulan hingga 1 tahun.
"Harapan pengembang kawasan bisa dipercepat pembangunan dan pengembangannya karena penantian ini sudah begitu lama. Tugas kami di ITDC adalah mengembangkan dan bangun infrastruktur yang harus selesai dalam waktu dekat sesuai dengan tahapan, sehingga membuat investor makin tertarik untuk menanamkan modal," ujarnya di Mandalika, Lombok Tengah, pada Selasa (10/10/2017).
Beberapa hotel yang sudah masuk ke tahap LUDA dan tengah melalukan konsultasi desain antara lain Cross Two Hotsl, Paramount, Pullman, Royal Tulip, ClubMed, dan JW Marriot. Selain hotel, juga akan ada pengembangan golf course seluas 200 hektare yang tengah dilirik oleh empat investor.
Khusus untuk golf course tersebut, Lanang menyebut ITDC akan melakukan beauty contest untuk melihat perbandingan konsep yang paling menjual yang ditawarkan oleh calon investor.
Baca Juga
Brata mengatakan pihaknya berusaha untuk membuat calon investor nyaman dan tertarik memasukkan modal ke Mandalika. Hal itu ditunjukkan dengan lahan area pantai yang sudah 100% dalam status pesanan oleh investor. Namun, ITDC tidak ingin gegabah dalam memasukkan investor, agar proses yang telah berjalan dapat dilalukan sesuai dengan yang diharapkan.
"Sudah banyak investor. Hampir semua lahan yang ada pantainya sudah ter-booking, lantas kenapa belum terbangun, karena masih ada proses MoU, LUDA, baru berproses desain yang harus diuji desain komite yang dibentuk ITDC agar investor yang membangun tidak merugi setelah beroperasi," ujar Brata.