Bisnis.com, JAYAPURA – Forum Komunikasi Penerbangan Misi Papua meminta pemerintah untuk segera meregristasi lapangan terbang perintis yang ada di pedalaman Papua, agar ke depan segala fasilitas yang dapat mendukung keselamatan penerbangan bisa dibangun.
"Kita juga sadar akibat keuangan negara yang terbatas, Pemerintah tak bisa melakukan registrasi secara keseluruhan. Sehingga sejauh ini Pemda hanya membangun lapter yang masih tanah atau rumput menjadi aspal," ucap Koordinator Forum Komunikasi Penerbangan Misi Papua, Djarot Susanto di Jayapura, Kamis (9/11/2017).
Dikatakan, sekitar 90% dari total 400 lapangan terbang di wilayah Papua masuk dalam ketegori sulit atau tidak layak, karena minimnya sarana dan prasarana penerbangan.
"Selama ini kami hanya bergantung pada cuaca dan komunikasi radio dengan rekan-rekan yang ada lapangan terbang akibat tak ada marka atau rambu-rambu penerbangan serta petugas," kata dia.
Djarot mengklaim permintaan itu telah disampaikan pihaknya secra resmi kepada pemerintah. Ia pun berharap segera ada tindak lanjut karena masih banyak distrik atau kampung-kampung di Papua yang hanya bisa diakses menggunakan moda transportasi udara.
Ditegaskannya, perusahaan penerbangan, khususnya yang melayani rute perintis, memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi bila di lapangan terbang yang dituju tidak dilengkapi peralatan yang bisa mendukung keselamatan.
Namun pihaknya juga memahami apabila pelayanan tidak bisa dihentikan karena kebutuhan masyarakat di pedalaman Papua harus tetap di pasok.
"Seharusnya lapangan terbang ini tidak bisa dilayani jika memperimbangkan faktor keselamatan, tapi kalau begitu siapa lagi yang melayani kebutuhan masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil dan terisolir," katanya Djarot.
Pemerintah Diminta Mendaftar Ulang Bandara Perintis di Papua
Forum Komunikasi Penerbangan Misi Papua meminta pemerintah untuk segera meregristasi lapangan terbang perintis yang ada di pedalaman Papua, agar ke depan segala fasilitas yang dapat mendukung keselamatan penerbangan bisa dibangun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
26 menit yang lalu
Ahok Keberatan PPN 12%: Lu Paksain Pun Mau Ngambil dari Siapa?
2 jam yang lalu