Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo disebut tidak puas dengan angka pertumbuhan Penanaman Modal Asing (PMA) Indonesia yang masih kalah dibandingkan dengan negara lain.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas T. Lembong mengatakan pertumbuhan PMA Indonesia pada 2017 sebesar 10%, tetapi negara tetangga bisa naik 30% hingga 40%.
"Jadi ini memang yang tidak bisa diterima Presiden dan Wapres. Kita harus bisa bersaing," kata Lembong di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (5/1/2018).
Baca Juga
Dia menambahkan target BKPM pada tahun ini adalah berusaha mempertahankan momentum yang sedang baik ini. Peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EoDB) juga akan ditingkatkan dari posisi 72 menjadi 40.
Pihaknya mengakui upaya tersebut tidak bisa dilakukan secara seketika. Dibutuhkan peningkatan kualitas 10 komponen kemudahan berusaha mulai dari sambungan listrik, kemudahan izin bangunan, sistem peradilan, hingga digitalisasi berbagai sistem pendukung.
Kendati demikian, tahun ini Presiden menginginkan adanya kualitas investasi bukan hanya kuantitas. Terlebih, masyarakat cenderung membutuhkan lapangan kerja, penghasilan yang lebih tinggi, maupun nilai tambah suatu pekerjaan.