Bisnis.com, JAKARTA - S&P menaikkan peringkat kredit Yunani dari B- menjadi B, di tengah upaya negara Eropa Selatan itu memperbaiki kondisi ekonomi dan utang yang besar.
"Keputusan meningkatkan peringkat Yunani didasari oleh rendahnya biaya beban utang pemerintah dan dukungan dari para kreditur yang berupa tenor utang yang panjang serta keringanan pembayaran utang," terang S&P dalam pernyataan resmi, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (20/1/2018).
S&P juga menetapkan outlook positif untuk Yunani.
Perusahaan itu melanjutkan negara Mediterania tersebut dapat kembali meningkatkan peringkat utangnya jika pemerintah setempat memiliki cukup likuiditas untuk membiayai program pelunasan utangnya. Yunani memiliki rasio utang terhadap PDB terbesar setelah Jepang.
Pada Senin (15/1), Parlemen Yunani menyetujui rencana pemerintah untuk kembali melakukan bailout walaupun diprotes banyak warganya.
Rencananya, pada Senin (22/1), akan ada pertemuan antara semua menteri keuangan Eropa. Dalam pertemuan itu, bakal dilihat apakah Yunani sudah menyelesaikan kajian mengenai bantuan dana sebesar 86 miliar euro atau sekitar Rp1.399 triliun, yang akan selesai pada Agustus 2018.
Jika program tersebut sudah rampung, maka Yunani akan kembali mendapat bantuan utang senilai 6,5 miliar euro atau sekitar Rp105 triliun.