Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gara-gara Penyakit, Produksi Udang 2017 Jatuh

Produksi udang terganggu penyakit selama 2017. Akibatnya, volume panen turun.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyaksikan pelepasan benih udang disela acara penyerahan izin pemanfaatan lahan tambak Perhutanan Sosial di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11)./ANTARA-Risky Andrianto
Presiden Joko Widodo (kiri) menyaksikan pelepasan benih udang disela acara penyerahan izin pemanfaatan lahan tambak Perhutanan Sosial di Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11)./ANTARA-Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA -- Produksi udang terganggu penyakit selama tahun 2017. Akibatnya volume panen turun.

Berdasarkan data sangat sementara, Ditjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan produksi udang selama Januari-Oktober 2017 hanya 555.138 ton. Angka itu masih jauh di bawah volume produksi 2016 yang mencapai 698.138 ton.

Selain penyakit, penurunan terjadi karena pengakhiran kerja sama antara beberapa anak perusahaan PT Central Proteina Prima Tbk. (CP Prima) dengan plasmanya. Pelemahan produksi karena faktor tersebut tampak di Sumatra Selatan yang semula masuk ke dalam lima besar produsen udang nasional.

Saat dihubungi, Rabu (24/1/2018), Ketua Harian Shrimp Club Indonesia (SCI) Hardi Pitoyo membenarkan adanya gangguan penyakit di hampir semua sentra produksi udang. Penyakit white feces syndrome (WSF) dan infectious mionecrosis virus (IMNV) membuat panen tidak berjalan mulus. "Ukuran udang mengecil sehingga volume jatuh," katanya.

Pada saat yang sama, tambak-tambak plasma di beberapa tempat terbengkalai setelah pengakhiran kerja sama dengan CP Prima. Hardi mengatakan perluasan tambak udang di beberapa wilayah tidak terlalu ekspansif sehingga tidak mampu mengompensasi dampak penyakit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper