Bisnis.com,JAKARTA— Pengembangan apartemen servis dari proyek The Greko Asia Afrika Bandung telah menggandeng The Ascott Limited untuk bekerja sama dalam pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung.
Presiden Direktur Greco Asia Afrika Bandung, Francis Dina Kartantya mengatakan melalui kerja sama ini, pihak The Ascott Limited melalui brand Somerset, dipercaya untuk mengelola 136 unit yang terdiri dari empat tipe, meliputi tipe studio sebanyak 76 unit, tipe satu kamar sebanyak 17 unit, tipe dua kamar 34 unit dan tipe 3 kamar sebanyak 9 unit.
"Proyek Somerset Asia Afrika Bandung merupakan bagian dari The Greko Asia Afrika Bandung (The Greko) dimana rencananya proyek The Greko sendiri merupakan sebuah kawasan mix used terdiri dari 5 lantai Geko Creative Hub dan 12 lantai apartemen yang dikembangkan dengan konsep green living concept dan menjadi creative hub di Bandung," katanya Senin (19/2).
Somerset Asia Afrika Bandung yang direncanakan mulai beroperasi pada Kuartal I/2019 merupakan brand Somerset pertama yang akan beroperasi di Bandung dan yang ketiga di Indonesia. Yang pertama adalah Somerset Grand Citra di daerah Kuningan buka pada tahun 1996 dan yang kedua adalah Somerset Berlian Jakarta di daerah Permata Hijau yang buka pada tahun 2006.
Dalam pengelolaan Somerset Asia Afrika Bandung tersebut, pihak The Ascott Limited menawarkan konsep Serviced Residence. Serviced residence merupakan apartemen fully furnished yang bisa di sewa, baik untuk menginap dalam waktu yang singkat (daily stay) ataupun untuk waktu yang lama (satu bulan sampai dengan satu tahun), dan serviced residence juga menyediakan perlengkapan yang sama seperti di hotel yang di lengkapi housekeeping, sarapan pagi dan front office.
Regional GM Indonesia and Australia, VP Global Ops The Ascott Limited Kenneth Rogers menjelaskan, seiring meningkatnya kebutuhan untuk penginapan, terutama untuk Business Travelers, ketertarikan untuk tinggal di serviced residence semakin meningkat.
Baca Juga
Hal ini sejalan dengan Data BPS Provinsi Jawa Barat pada bulan Desember 2017 dimana Tingkat penghunian kamar (TPK) atau okupansi hotel di Jawa Barat meningkat dengan mencapai angka 56,67%. Persentase ini, menjadi nilai yang tertinggi dibandingkan tahun 2016. Adapun TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang lima sebesar 79,63% sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang satu sebesar 44,69%.
Pihaknya juga optimistis dengan prospek bisnis di Indonesia seiring dengan meningkatnya traveler domestik dan internasional.