Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diberi Subsidi, Mengurus SIM A Umum Hanya Rp100.000

Kementerian Perhubungan menggandeng Polri menyelenggarakan pembuatan SIM A Umum Bersubsidi untuk pengemudi taksi online dan reguler.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi naik taksi online saat meninggalkan Wisma Bisnis Indonesia, seusai menghadiri peluncuran dan diskusi buku Jokowinomics Sebuah Paradigma Kerja, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (25/10)./JIBI-Arif Budisusilo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi naik taksi online saat meninggalkan Wisma Bisnis Indonesia, seusai menghadiri peluncuran dan diskusi buku Jokowinomics Sebuah Paradigma Kerja, di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (25/10)./JIBI-Arif Budisusilo

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perhubungan menggandeng Polri menyelenggarakan pembuatan SIM A Umum Bersubsidi untuk pengemudi taksi online dan reguler.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengungkapkan keinginannya memfasilitasi para pengemudi taksi online maupun reguler mendapatkan SIM A Umum dengan biaya terjangkau.

"Kami ingin sekali para pengemudi mendapatkan SIM A Umum dengan harga terjangkau. Setelah kami bekerja sama dengan banyak pihak, akhirnya kami mengenakan yang tadinya satu juta lebih, PNBP Rp225.000, kami kenakan hanya Rp100.000 per orang," jelas Menhub dalam acara pembuatan SIM A Umum Bersubsidi yang diselenggarakan di Gelora Bung Karno Senayan, dikutip dari siaran pers, Minggu (25/2/2018).

Dia menegaskan pembuatan SIM A Umum Bersubsidi untuk para pengemudi taksi online dan reguler ini tidak mengurangi persyaratan keselamatan dan juga tidak meniadakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), karena bekerjasama juga dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta.

"Dari Kementerian Perhubungan mensubsidi sebagian kecil, kemudian banyak dibantu juga oleh program CSR dari beberapa perusahaan swasta," jelas Budi.

Dia berharap perusahaan aplikasi turut mendukung pembuatan SIM A Umum bersubsidi selanjutnya yang akan diselenggarakan di beberapa kota di Indonesia.

"Setelah ini kami akan kerja sama dengan aplikator dan pihak lainnya. Kami akan sharing dengan aplikator. Selanjutnya juga akan dilakukan di Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Pekanbaru, Medan, dan Makassar," tambahnya.

Dia mengatakan biaya pengurusan pembuatan SIM yang disubsidi Kemenhub hanya dalam waktu pengurusan yang terbatas. Untuk itu diharapkan masyarakat memanfaatkan selama program ini masih berlangsung.

Menhub mengucapkan terima kasih kepada Polri dan sejumlah perusahaan swasta yang telah berpartisipasi dalam pembuatan SIM A Umum bersubsidi ini.

"Saya sampaikan terima kasih kepada Kepolisian serta pihak swasta melalui program CSR yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan hari ini. Apa yang kita lakukan hari ini demi kepentingan bersama, agar semua pengemudi menaati peraturan yang berlaku," pungkas Menhub.

Turut hadir dalam acara ini Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono, beserta Kepala Seksi Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Daan Mogot Komisaris Polisi Fahri Anggia Natua Siregar.

Siapkan Dashboard

Pada perkembangan lain, terkait penyiapan dashboard angkutan online, Menhub menyatakan masih berkoordinasi intens dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi.

“Soal dashboard saya sedang berdiskusi dengan Kementerian Kominfo, dashboard itu seyogyanya ada koordinasi yang lebih intens dengan Kemenhub supaya kita tahu jumlahnya berapa, apa yang dilakukan, di mana saja. sedang kita bahas, Dirjen Perhubungan Darat sudah membicarakannya dengan Dirjen di Kementerian Kominfo,” jelasnya.

Budi mengaku Kementerian Kominfo sebelumnya telah menyerahkan dashboard angkutan online akan tetapi ada beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan.

Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi menjelaskan soal beberapa hal yang masih perlu dioptimalkan.

“Yang kita harapkan dalam dashboard ada nama, identitas kendaraan, dan juga akunnya. Karena ada beberapa akun yang tidak sesuai dengan namanya. Kemudian kita minta real time jadi satu hari pergerakannya berapa yang keluar berapa itu harus ada,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper